DEMOKRASI.CO.ID - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Rakyat dan Mahasiswa Indonesia (Gerak-Misi) berunjukrasa di batas Kota Makassar-Gowa, pertigaan Jl Sultan Alauddin-Jl Mallengkeri, Makassar, Jumat (18/10/2019) siang
Unjukrasa dilakukan tepat di badan jalan. Akibatnya, arus kendaraan dari arah Gowa-Makassar pun melambat.
Unjukrasa itu diwarnai kericuhan antara mahasiswa dan polisi.
Kericuhan terjadi saat pengunjukrasa hendak menghadang laju truk yang dari arah Gowa-Makassar.
Polisi yang berjaga dari Polres Gowa pun menghalangi upaya mahasiswa hingga aksi saling dorong pun terjadi.
Beberapa saat terlibat aksi saling dorong, kericuhan berlanjut antara pengunjukrasa dangan petugas Dinas Perhubungan Kota Makassar.
Musabahnya saat mahasiswa dan seorang petugas Dishub adu mulut hingga akhirnya terlibat adu jotos.
Adapun tuntuta pengunjukrasa yaitu menolak pelantikan Jokowi-Ma'ruf sebagai presiden dan wakil presiden.
Alasannya, Jokowi dianggap belum mampun menyeledaikan konflik sosial Wamena.
"Kami menolak pelantikan Jokowi sebagai presiden karena masih banyak masalah yang beluk terselesaiakan. Utamanya kerusuhan Wamena," kata kordinator lapangan Muh Nurhidayat.
Ia pun meminta gara pemerintah mengambil tindakan tegas untuk segera mengkondusifkan Wamena. [tn]