logo
×

Senin, 07 Oktober 2019

Tempurung Kepala Hancur, Korban Demo Rusuh di Slipi Masih Koma di RSPAD

Tempurung Kepala Hancur, Korban Demo Rusuh di Slipi Masih Koma di RSPAD

DEMOKRASI.CO.ID - Kerusuhan usai demo di Jakarta pada 25-26 September 2019 meninggalkan korban, salah satunya bernama Akbar Alamsyah (19). Tempurung kepala Akbar hancur dan hingga kini dia masih terbaring koma di rumah sakit.

Akbar Alamsyah saat ini dirawat di RSPAD Gatot Soebroto dan didampingi kedua orang tuanya, Rosminah dan Adang. Rosminah mengatakan anak bungsunya itu bukanlah demonstran, melainkan hanya lihat-lihat demo menolak RUU bermasalah pada Rabu (25/9) di Slipi, Jakarta Barat. Saat itu, kerusuhan pecah selepas magrib.

"Bukan demo dia. Kata temannya, dia pengen lihat demo," kata Rosminah di RSPAD Gatot Soebroto, Jalan Abdul Rahman Saleh Raya, Senen, Jakarta Pusat, Senin (7/10/2019).

Rosminah sebelumnya tak tahu-menahu bahwa anaknya pergi ke area demonstrasi. Akbar juga ternyata tidak membawa identitas ketika meninggalkan rumah. Ketika Akbar tak kunjung pulang, dia mendapat kabar bahwa anaknya itu terlihat saat kerusuhan seusai demo.

Rosminah dan keluarganya mencari Akbar ke Polda Metro Jaya dan ke Polres Jakbar tapi tidak menemukan keberadaannya. Hingga akhirnya, mereka sempat mendapat kabar bahwa Akbar ada di RS Pelni. Setelah itu, ternyata Akbar sudah dipindahkan ke RS Polri.

"Akhirnya kita ke RS Polri Kramat Jati. Jam 1 malam nggak diizinin kita ketemu. Besoknya lagi kita ke sana, baru kita izin, boleh masuk. Ternyata itu memang kita lihat dari atas ke bawah, mukanya sudah kagak menyerupai anak saya sendiri. Ya saya bingung orang tuanya juga ya. Akhirnya saya lihat tandanya. Ada di kaki ini (kiri). Tanda knalpot," kata Rosminah.

Rosminah, ibunda Akbar Alamsyah, korban demo rusuh di Slipi. (Rahel/detikcom)

Akbar akhirnya bisa dikenali lewat tanda bekas knalpot di kakinya. Rosminah dan Adang histeris karena tak sanggup melihat kondisi anak mereka yang sudah sulit dikenali itu. Setelah momen itu, dia mengaku tak diizinkan melihat Akbar lagi dengan alasan perawatan intensif.

"Siapa pun nggak boleh, keluarga pun, saudara pun nggak boleh. Kok bisa gitu ya? 'Saya nggak mau, tetap bagaimanapun keadaan anak saya, saya harus lihat tiap hari,' kata saya. 'Nggak bisa, Bu,'" ucapnya menirukan percakapan dengan pihak yang melarang melihat Akbar. Akhirnya, Rosminah diizinkan menjenguk lagi.

Empat hari kemudian, Rosminah ditelepon oleh pihak RS Polri ketika hendak membesuk ke sana. Dia diberi tahu bahwa Akbar akan dipindahkan ke RSPAD. Rosminah kaget karena belum dikabari sebelumnya. Akhirnya, dia dan keluarga pun langsung ke RSPAD dan Akbar ditangani di rumah sakit tersebut hingga sekarang.

Rosminah menuturkan saat ini kondisi Akbar masih koma. Tempurung kepalanya hancur dan ada juga masalah dengan ginjalnya.

"Tempurung itu patah, hancur. Terus mau diganti katanya sama dokter, 'ya sudah nanti diusahain diganti titanium'. Tapi ini nunggu stabil anak saya dulu. Ini kan sudah 10 hari ini koma tapi belum ada peningkatan, turun-naik turun-naik. Ginjalnya nggak bagus. Tensinya nggak bagus," ungkap Rosminah.

Rosminah mengatakan biaya perawatan Akbar ditanggung oleh Polri lewat RS Polri Kramat Jati. Menurutnya, penanganan yang didapat Akbar di RSPAD Gatot Soebroto cukup baik.

"Alhamdulillah di sini benar-benar ditangani banget ya, diteliti. Setiap ada, apa, pengganti selang atau apa, dokternya konfirmasi dulu sama kita. Mau kasih obat ini, konfirmasi dulu," ucapnya.

Akbar Alamsyah, korban demo rusuh di Slipi (Dok. Istimewa)

Melihat Akbar yang masih terbaring koma, orang tuanya tentu mengharapkan keadilan. Namun ayah Akbar, Adang, belum tahu harus berbuat apa. Adang dan Rosminah memilih fokus pada kesembuhan Akbar.

"Kepingin (tempuh jalur hukum) cuma ya takut. Saya nggak bisa ini ya, ya maklumlah namanya saya orang-orang bodoh ya, nggak ngerti hukum. Mungkin saya juga mau cari pendamping buat nemenin saya untuk mengajukan kasus ini gitu. Sementara saya belum bisa ngejawab kapan dan gimana. Cuma saya fokus ke Akbar dulu. Saya memberi dukungan sebagai orang tuanya buat fokus merawat Akbar dulu," ujar Adang. [dtk]
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: