DEMOKRASI.CO.ID - Arteria Dahlan buka suara atas tuntutan Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia (Himpasiling UI) untuk meminta maaf lantaran bersikap kasar terhadap Emil Salim.
Arteria menanggapi santai tuntutan tersebut, ia juga menyebut tuntutan permohonan maaf itu terbalik jika dialamatkan pada dirinya.
"Kebalik dong," kata anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dari PDIP tersebut seperti dilansir dari CNN Indonesia, Jumat (11/10/2019).
Arteria juga menyebut Emil telah menyampaikan pernyataan yang mendiskreditkan DPR pada acara televisi Mata Najwa, Rabu (9/10/2019) malam. Meski demikian, Arteria menolak menjawab saat ditanyai apakah dirinya meminta Emil meminta maaf.
"Yang bicara menghina, menista, memfitnah, mendelegitimasi dan mendiskreditkan DPR, serta menegasikan sistem pemilu kan Prof. Emil," tuturnya.
Lebih dari itu, mantan anggota Komisi III DPR RI periode 2014-2019 ini juga menolak menjawab apakah dirinya telah dipanggil atau memberikan klarifikasi pada PDIP terkait insiden tersebut.
Sebelumnya, Himpasiling UI menuntut Arteria meminta maaf terkait sikapnya terhadap Emil. Himpasiling UI menilai anggota DPR Dapil 6 Jawa Timur itu bertindak kasar, tak beretika, dan tanpa berbudi pekerti luhur.
"Meminta maaf, atau kami minta PDIP untuk melakukan PAW (pergantian antarwaktu) terhadap Arteria," tulis pernyataan Himpasiling UI, dalam keterangan pers yang diterima, Kamis (10/10/2019).
Himpasiling menilai perilaku Arteria Dahlan menyalahi aturan integritas anggota DPR, yakni `menghindari perilaku tidak pantas, tidak patut yang dapat merendahkan citra dan kehormatan DPR, baik di dalam gedung DPR maupun di luar gedung DPR menurut pandangan dan etika yang berlaku dalam masyarakat`.
Dalam tuntutannya, Himpasiling UI meminta permohonan maaf Arteria disampaikan secara langsung dalam 3x24 jam dan disampaikan ke publik dalam seperempat halaman koran nasional dalam 7x24 jam.
Jika tuntutan permintaan maaf itu tak disampaikan, Himpasiling UI akan menuntut PDIP untuk segera melakukan pergantian antarwaktu atas Arteria.
Sebelumnya Arteria juga mendapat kecaman di media sosial karena dianggap temperamental saat berinteraksi dengan Emil Salim. Suaranya sempat meninggi ketika Emil mengatakan KPK juga menyerahkan laporan pada DPR.
"Enggak pernah dikerjakan Prof. Prof tahu nggak?" kata Arteria sambil membetulkan posisi duduknya.
"Tiap tahun menyampaikan laporan," ujar Emil.
"Mana Prof, saya di DPR, Prof. Nggak boleh begitu Prof, saya yang di DPR saya yang tahu, mana, Prof sesat, ini namanya sesat," kata Arteria memotong pernyataan Emil dengan menunjuk-tunjuk ke arah Emil. [las]