DEMOKRASI.CO.ID - Pakar dan peneliti terorisme di Asia Tenggara serta penasihat senior dari International Crisis Group Sidney Jones mengatakan masih terlalu dini untuk menyebutkan dari kelompok mana pelaku penusukan terhadap Menko Polhukam Wiranto.
"Terlalu dini," ujar Sidney Jones saat dimintai tanggapan atas dugaan pelaku penusuk Wiranto terkait JAD. "Belum ada info jelas," jelasnya.
Ditanya apakah pola serangan terhadap Wiranto merupakan serangan terencana terlatih atau terencana tidak terlatih atau malah tidak terencana, Sidney Jones menyebutkan bahwa sekarang ini banyak yang mau melakukan amaliyah ikut "latihan" yang terdiri naik gunung aja.
"Kalau menusuk tidak perlu banyak latihan, motivasi aja cukup," ujar Direktur Institute for Policy Analysis of Conflict (IPAC) ini.
Ia menambahkan serangan dengan tusukan adalah sesuatu yang bisa diputuskan sendirian tanpa banyak diskusi dengan orang lain. "Seperti dulu di Medan, penusukan yang dilakukan di luar Polda Sumut di Medan pada Juni 2017 oleh Syawaludin Pakpahan," ujarnya memberi contoh.
Sidney Jones juga menyebut kasus penusukan yang terjadi di Gereja Santo Yosef, Medan, pada Agustus 2016.
Ia menjelaskan, serangan-serangan seperti itu tidak terdeteksi sebelumnya.
Ditanya siapa yang paling mungkin memberi motivasi kepada orang-orang tertentu untuk melakukan penyerangan seperti yang terjadi pada Wiranto, Sidney Jones mencontohkan metode ISIS.
"Kalau yang pro-ISIS, banyak mengikuti imbauan dari ISIS pusat, yang intinya mengimbau kalau tidak bisa bergabung dengan mereka, berjihadlah di negara masing-masing," ujar Sidney Jones.
Di luar itu semua, Sidney Jones menyebutkan sebaiknya semua pihak menunggu hasil investigasi polisi.
Sebelumnya, pihak Polri membenarkan telah terjadi penusukan oleh orang tidak dikenal terhadap Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto dan Kapolsek Menes, Pandeglang.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol. Dedi Prasetyo mengungkapkan bahwa pelaku penyerangan langsung diamankan Kepolisian setempat.
Dedi menjelaskan pelaku saat ini masih diperiksa intensif untuk dimintai keterangan dan alasannya melakukan penyerangan. [bis]