DEMOKRASI.CO.ID - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto ditusuk oleh seseorang saat berada di Pandeglang, Banten.
Direktur Utama RSUD Pandeglang Berkah Firmansyah mengatakan jika tusukan yang dialami Wiranto mengenai lapisan peritoneum. Lalu separah apa luka Wiranto?
Anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Dokter Nazar mengatakan, peritoneum merupakan selaput tipis yang menyelimuti rongga perut keseluruhan.
"Gak papa itu, dinding perutlah, kan enggak mengenai ususnya," ujar Nazar kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (10/10).
Nazar menambahkan, selama tusukannya tidak dalam dan mengenai usus, pasien masih aman lantaran tidak ada gangguan di usus.
Lebih lanjut Nazar menuturkan, potensi pendarahan tetap ada ketika lapisan peritoneum tertusuk benda tajam.
"Ya dinding perut kena pasti ada pendarahan," tegasnya.
Dia mengibaratkan sebuah karung beras yang tersayat pisau. Ketika karungnya robek, berasnya tercurah keluar.
"Kan itu posisinya berasnya gak rusak. Sama ketika dinding perutnya sobek, pasti keluar darah," lanjutnya.
Untuk mengobati luka tusuk seperti itu, lanjut Nazar, tindakan medis yang harus dilakukan dengan menjahit luka robek tersebut.
"Ya dijahit, kalau sudah diyakini yang terkena hanya sebatas peritoneum. Pasien tetap dibius. Kalau tidak dibius jerit-jerit itu," tutupnya. [rm]