DEMOKRASI.CO.ID - Ada risiko besar yang dihadapi Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto usai memutuskan untuk berkoalisi.
Menurut mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu, keduanya rentan mendapat cibiran dari masing-masing pendukung. Dengan menggaet Gerindra, Jokowi bakal dikritik parpol pendukung, begitupun dengan Prabowo yang bakal diserang oleh pendukungnya yang belum ikhlas menerima kekalahan.
"Jokowi dan Prabowo keduanya berkorban, keduanya dimaki-maki (pendukungnya)," kata Said Didu dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) bertajuk Setelah 01-02 'Sepiring Berdua' yang digelar TVOne, Selasa (22/10).
Namun demikian, kata Said Didu, perlu ditegaskan maksud dan tujuan akhir pengorbanan keduanya. Termasuk alasan utama bergabungnya Gerindra ke koalisi pemerintahan.
"Apakah mereka berkorban untuk berpesta sepiring berdua, ataukah menyiapkan makanan untuk rakyatnya? Apakah mereka bergabung (berkoalisi) untuk itu (rakyat)?" tegasnya.
Di sisi lain, ia sempat menyinggun tragedi Pilpres 2019 yang telah memakan banyak korban jiwa.
Pengorbanan mereka (Prabowo-Jokowi) lebih sedikit dibanding korban Pemilu yang selama ini belangsung. Ini jangan dilupakan, rakyat sudah berkorban. Saya berharap, mereka berdua mengorbankan ego mereka untuk korban pemilu dan emak-emak," tandasnya. (Rmol)