DEMOKRASI.CO.ID - Pelantikan Joko Widodo dan Maruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024 hanya tinggal menghitung hari.
Minggu lusa (20/10) akan menjadi hari yang bersejarah untuk keduanya. Terlebih lagi untuk Jokowi yang kembali menjabat untuk periode kedua.
Kontestasi perebutan kursi nomor satu dan dua di republik ini, yang menampilkan Jokowi-Maruf dan Prabowo-Sandi telah membuat polarisasi di masyarakat. Suhu panas pun kala itu tidak bisa dihindarkan.
Namun, setelah Jokowi diumumkan menang dan konsolidasi antar keduanya dilakukan, suasana kini lebih cair. Bahkan isu yang berhembus, Prabowo yang kemarin menjadi lawan Jokowi saat pilpres, kini dikabarkan akan ikut bergabung dengan pemerintah.
Meski sempat terjadi ketegangan di kubu pendukung koalisi Jokowi, tapi bukankah dalam politik apa saja bisa terjadi,
Pengamat politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio memiliki pandangan sendiri soal hal ini. Menurutnya, kunci perpolitikan adalah tentang kenyamanan.
"Orang-orang yang berkeringat memang harus diapresiasi, tapi politik adalah tentang kenyamanan berkuasa," ujar Hensat sapaan akrab pendiri lembaga survei KedaiKOPI itu di akun twitternya, Jumat (18/10).
"Maka kelompok yang bisa membuat nyaman saat berkuasa juga perlu dirangkul. Itu yang terjadi hari ini," sebut dia menambahkan.
Kini, publik menantikan episode berikutnya tentang keputusan yang diambil oleh Prabowo, apakah akan bergabung dengan pemerintah atau tetap di luar mengawal pemerintah sebagai oposisi. [rm]