DEMOKRASI.CO.ID - Jokowi menempati urutan ke-13 muslim berpengaruh dari 500 tokoh di dunia berdasarkan riset Pusat Studi Strategi Islam Kerajaan Yordania edisi 2020. Posisi Jokowi berada di atas dua tokoh Indonesia lainnya yakni Ketum PB NU Said Aqil Siradj dan Habib Luthfi Yahya.
Menyikapi hal itu, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengucapkan selamat kepada Jokowi. Namun, dia mengingatkan, kini tanggung jawab Jokowi sangat besar terhadap umat Islam.
"Ini amanah yang besar dan menuntut pembuktian yang besar," kata Mardani kepada wartawan, Senin (7/10)
Menurut Mardani, tingginya peringkat Jokowi dalam posisi muslim berpengaruh di dunia memang sudah sewajarnya. Sebab, Jokowi merupakan presiden di negara berpenduduk muslim terbesar di dunia.
Bagi Mardani, dengan pencapaian ini, Jokowi perlu membuktikannya dengan menyelesaikan masalah umat islam minimal di ASEAN.
"Layak jika Pak Jokowi mulai memainkan peran menyelesaikan masalah umat Islam di Nusantara dan ASEAN minimalnya," tuturnya.
Dia merinci, masalah penduduk Rohingnya hingga saat ini masih belum selesai. Kata dia, dunia menuntut peran berani dari pemerintah Indonesia untuk mendorong pemerintah Myanmar memberikan perlakuan yang manusiawi kepada penduduk Rohingya.
"Masalah pengungsi yang perlu kasih sayang dan dukungan penuh pemerintah. Hingga mengembangkan ekonomi syariah di Indonesia yang belum tumbuh dengan baik. Sekali lagi selamat untuk Pak Jokowi," tandasnya.
Berdasarkan penjelasan yang tertulis di situs resmi The Muslim 500, ada beberapa alasan nama Jokowi masuk dalam daftar itu. Salah satunya, mantan Wali Kota Solo itu dianggap sebagai pemimpin pertama Indonesia yang bukan dari kalangan militer dan elite politik.
"Presiden Widodo adalah presiden Indonesia pertama yang bukan berasal dari militer atau elite politik. Ia berasal dari latar belakang keturunan Jawa yang bersahaja," tulis situs The Muslim 500 yang kumparan akses, Minggu (6/10).
Sebagai Wali Kota Solo dua periode, Jokowi dinilai sukses bukan saja dalam mempromosikan budaya Jawa, namun juga mengembangkan transportasi publik, layanan kesehatan, dan ekonomi masyarakat.
Lembaga riset tersebut menilai Jokowi sebagai tokoh politik yang punya reputasi bersih dan antikorupsi, tidak seperti kebanyakan politisi lain. Gaya blusukannya juga dianggap berhasil membuat dirinya memiliki hubungan personal yang kuat dengan masyarakat. [kum]