DEMOKRASI.CO.ID - Pimpinan Cabang (PC) GP Ansor Kabupaten Brebes mengimbau kepada masyarakat umum agar lebih meningkatkan pengawasan di lingkungan masing-masing. Hal ini menyusul insiden penusukan terhadap Menkopolhukam, Wiranto, yang melibatkan warga Brebes harus menjadi catatan dan perhatian.
“Insiden itu harus menjadi perhatian bersama, jangan terlena, bibit radikalisme ini sudah ada di sekeliling kita. Awasi lingkungan kita, anggota keluarga jangan sampai menjadi sasaran untuk indoktrinasi paham keras dan radikal,” ucap Ketua PC Ansor Brebes Ahmad Munsip disela rapat konsolidasi di Gedung PCNU Brebes, Sabtu, 12 Oktober 2019.
Menurut dia, indikasi adanya warga Brebes yang terlibat dalam jaringan garis keras kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD), menjadi keprihatinan di tengah upaya untuk menguatkan nasionalisme oleh berbagai elemen. Pihaknya tetap berkomitmen untuk tetap menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari rongrongan kaum radikal yang ingin mengganti ideologi bangsa.
“Anggota kita di Brebes, Ansor-Banser sudah lebih dari 11 ribu. Mereka siap untuk bersinergi menghadapi radikalisme yang ada di Kabupaten Brebes,” tegasnya.
Dalam rapat tersebut, pihaknya juga menggagas penguatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) kader dan anggota melalui berbagai pelatihan-pelatihan. Sehingga tidak hanya besar dalam jumlah tapi juga kualitas.
“Rapat ini adalah sebagai konsolidasi awal para calon pengurus sebelum pelantikan. Bahwa tugas dan tanggungjawab kita tidak ringan sehingga harus tetap solid dan berkomitmen menjaga nilai Islam Ahlussunah Waljamaah dan keutuhan bangsa negara indonesia,” pungkasnya. [pp]