DEMOKRASI.CO.ID - Pengurus Dewan Keamanan Masjid (DKM) Al-Falaah mengakui bahwa dua terduga pelaku penganiayaan dan penculikan pegiat media sosial yang juga merupakan relawan Presiden Joko Widodo, Ninoy Karundeng, merupakaan jamaahnya.
Anggota DKM Al-Falaah, Iskandar, mengatakan, dua terduga yang berinisial RF dan S sering beribadah di Masjid Al-Falaah. Tempat tinggal keduanya pun tak jauh dari lokasi masjid, namun dia enggan merincikan lokasi pasti tempat tinggal keduanya.
"Jamaah sini, iya. RF kan ibu-ibu, jama'ah di sini, kadang-kadang ke sini kadang-kadang enggak karena dia ibu-ibu kan jarang jamaah. Tapi kalau yang S nya itu rajin di sini memang," ujar Iskandar saat ditemui di Masjid Al-Falaah, Pejompongan, Jakarta Pusat, Sabtu, 5 Oktober 2019.
Selain itu, Iskandar mengaku tidak mengetahui apakah keduanya terlibat organisasi masyarakat (ormas) tertentu di luar aktifitasnya di Masjid Al-Falaah. Namun di pastikannya, Masjid Al-Falaah tidak pernah terafiliasi oleh ormas tertentu, sebab kegiatanyya hanya bersifat ibadah reguler.
"Saya enggak tahu persis yang jelas dia jama'ah kita. Kalau ibu-ibu kan jarang ke sini kalau S sering itu dia rajin salat berjama'ahnya," tambahnya.
Meski begitu, Iskandar mengaku, saat kejadian pemukulan dan Ninoy di selamatkan ke dalam ruang bawah masjid sekira pukul 8 malam pada 30 September 2019, keduanya tidak terlihat berada di lokasi. Begitu juga saat Salat Isya, Iskandar mengatakan S yang rajin jamaah juga tidak tampak.
"Nah itu yang saya tidak lihat. Waktu Salat Isya enggak ada saya lihat. Tapi kan susah dideteksi ya karena penuh orang salat," ungkap dia.
Berdasarkan informasi yang diperolehnya, RF diciduk pihak kepolisian di salah satu restoran Jalan Danau Toba, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat. Sementara si S, dia tidak mengetahui lokasi maupun waktu pastinya.
"Tapi saya sendiri tidak paham benar, masa ibu-ibu ikut pukulin, enggak mungkinlah. Katanya dia ditangkap di warungnya restoran jalan toba itu," ungkap Iskandar.
Sebelumnya, di beritakan, Terduga pelaku penculikan dan penganiayaan pegiat media sosial Ninoy Karundeng dicokok aparat Polda Metro Jaya. Setidaknya ada dua terduga pelaku yang diringkus polisi.
Mereka ditangkap pada Rabu malam, 2 Oktober 2019. Keduanya adalah anggota ormas yaitu RF dan S. Kini, keduanya masih berada di Mapolda Metro Jaya.
"Yang kita amankan yaitu inisialnya RF dan S," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono di Markas Polda Metro Jaya, Kamis 3 Oktober 2019. [vin]