DEMOKRASI.CO.ID - Pemimpin Hong Kong Carrie Lam mengatakan bahwa kekerasan yang merajalela di tengah gelombang unjuk rasa anti-pemerintah beberapa waktu terakhir telah membenarkan keputusannya untuk menggunakan kekuatan darurat untuk pertama kalinya dalam setengah abad terakhir.
Perilaku radikal perusuh membawa Hong Kong melewati malam yang sangat gelap, membuat masyarakat hari ini setengah lumpuh," kata Lam dalam pidatonya di televisi Hong Kong akhir pekan ini.
"Kekerasan ekstrem dengan jelas menggambarkan bahwa keselamatan publik Hong Kong sangat terancam," sambungnya.
Menurutnya, hal itu membenarkan langkah untuk menerapkan larangan penggunaan masker di tengah aksi protes lewat Undang-undang Darurat.
Itulah alasan konkret bahwa kita harus meminta undang-undang darurat kemarin untuk memperkenalkan undang-undang anti-topeng," tegas Lam.
Diketahui bahwa pengunjuk rasa kerap menggunakan masker untuk menyembunyikan identitas mereka di tengah aksi. [rm]