DEMOKRASI.CO.ID - Beberapa pelajar STM yang sekarang dikenal istilah SMK ikut berkomentar keberadaan buzzer Jokowi. Mayoritas pelajar STM tidak suka terhadap buzzer Jokowi.
Suaranasional mewancarai beberapa pelajar STM di antatanya Rahmat (16). Pelajar STM kaswasan Manggarai Jakarta Selatan menilai buzzer Jokowi pengecut. “Buzzer Jokowi bukan laki. Main di dunia medsos dunia maya. Beda sama anak STM, laki semua. Kita di dunia nyata bertemu langsung,” ungkapnya.
Rahmat menilai Buzzer Jokowi itu mirip banci kaleng. “Mereka cuma berani koar-koar di medsos, didatangi takut, minta perlindunhangan polisi. Apa bedanya dengan banci kaleng,” jelasnya.
Pendapat sama diutarakan, pelajar STM di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Arya Kurniawan Rahman (17) menilai buzzer Jokowi sebagai penakut.
“Saya lihat buzzer Jokowi sok pemberani tetapi aslinya penakut. Saya baca di medsos sok jagoan ngatain orang seenaknya aslinya seperti ayam sayur,” jelasnya.
Pelajar STM di Bogor Nanang (17) juga berpendapat buzzer Jokowi tidak jelas jenis kelaminnya. “Kalau buzzer Jokowi cowok aslinya melambai,” ungkapnya.
Kata Nanang, buzzer Jokowi harus belajar kepada pelajar STM. “Pelajar STM itu pemberani dan bertanggungjawab,” pungkasnya. [sn]