DEMOKRASI.CO.ID - Buzzer yang suka membuat kegaduhan di media sosial bisa memunculkan konflik sosial. Buzzer sebaiknya dibubarkan.
“Ya, saya kira buzzer-buzzer itu ditertibkan-lah, karena kemudian bisa menciptakan situasi yang tidak kondusif dalam masyarakat,” kata Guru besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Azyumardi Azra, Ahad (6/10) dikutip dari kumparan.
Kata Azyumardi, buzzer bisa menciptakan konflik horizontal. “Bisa menciptakan konflik sosial, konflik horizontal,” ungkapnya.
Menurut Azyumardi, kelakuan para buzzer dalam menyampaikan pendapat di media sosial kerap berbeda dengan kenyataan, alias jauh dari fakta. Para buzzer tak jarang bergesekan dengan masyarakat yang tak sepaham dengan pemikiran mereka.
dia mengimbau, tak hanya buzzer pro-Jokowi, buzzer penentang Jokowi hendaknya berhenti saling memprovokasi. Pasalnya, menurut Azyumardi, ulah buzzer hanya menimbulkan konflik besar di masyarakat.
“Buzzer dari mana pun, apakah yang pro-Jokowi yang anti-Jokowi, saya kira berhentilah dalam menyebarkan hal-hal yang tidak perlu itu, karena menimbulkan konflik yang bisa meluas di dalam masyarakat kita,” pungkasnya. [sn]