DEMOKRASI.CO.ID - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menantang Profesor dari Universitas Indonesia (UI) yang mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan juga perekonomian Indonesia.
Meski begitu, Luhut tak merinci siapa Profesor yang dimaksud.
"Jadi makanya terus terang kemarin saya agak kecewa mendengar ada profesor doktor UI lagi, memberikan kritik pada presiden yang menurut saya keterlaluan. Saya juga ingin bertemu dia, diskusi sama mulut dia itu, saya ingin tahu. Ya, saya, i mean it," tantang Luhut, di kantornya, Jakarta, Jumat (11/10/2019).
Luhut menuturkan, kritik yang disampaikan tersebut sangat tidak pantas.
"Karena tujuannya itu harusnya belajar menghormati orang. Dia mau men-downgrade orang? Menurut saya sangat tidak pantas. Sangat tidak pantas saudara tersebut, profesor itu, ngomong kayak gitu," tegas Luhut.
Menurut Luhut, Jokowi merupakan sosok yang cepat dan berani dalam menjalankan tugasnya sebagai Presiden.
"Presiden Joko Widodo itu seorang yang sangat cepat dan berani dan mudah dengan kita berkomunikasi. Dan beliau dikagumi banyak pejabat2 negara yang saya ketemu selama saya kunjungan ke luar ini," ujarnya.
Selain itu, Indonesia sudah memiliki sejumlah tokoh hebat dalam menciptakan kebijakan, terutama kebijakan ekonomi, seperti Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo.
"Jadi saya kira kita punya Bu Ani, kita punya Gubernur BI Pak Perry, dan itu saya kira kombinasi yang bagus. Dan kita punya eksekutor-eksekutor yang lumayan ahli di lapangan. Jadi semua ingridient succesful itu kita punya," kata dia.
Meski begitu, dalam menjaga perekonomian Indonesia, Luhut mengatakan, pemerintah dan seluruh masyarakat mesti berhati-hati.
"Jadi saya melihat sih ekonomi Indonesia baik, ya walaupun saya seorang tentara tapi kan saya pelaksana, pelaku, dan banyak orang sekeliling saya orang2 ahli ekonomi, dan saya banyak diskusi. Jadi selama 9 tahun ya saya jadi agak pintar juga. Jadi menurut saya kita dalam kondisi yang masih baik. Tapi perlu super kehati-hatian kita," papar Luhut.
Selain itu, demi mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan, kata Luhut, hilirisasi industri harus digenjot.
"Jadi saya melihat kalau betul kita masih terus dengan hilirisasi, saya kira akan terus mempengaruhi ekonomi Indonesia. Akan membuat ketahanan ekonomi Indonesia tidak berpengaruh pada harga komoditas yang up and down," pungkasnya. [dtk]