DEMOKRASI.CO.ID - Sikap luluh Partai Gerindra di pemilihan ketua MPR mengundang tanda tanya publik. Apalagi Ketua Fraksi Gerindra di MPR, Ahmad Riza Patria menyebut mereka legowo setelah berkonsultasi dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Partai berlambang kepala garuda itu dikabarkan mendapat jatah menteri dari pemerintah. Tidak tanggung-tanggung, disebutkan ada tiga kursi yang disodorkan.
Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Arief Poyuono sempat mengamini kabar tersebut. Dia juga mengatakan ada tiga tokoh Gerindra yang sudah disiapkan, yaitu Fadli Zon, Sandiaga Uno, dan Edhy Prabowo.
Namun pernyataan Arief itu buru-buru dibantah. Salah satunya oleh Jurubicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak yang mengunggah video di Twitter untuk mengklarifikasi pemberitaan tersebut.
“Pak Prabowo sejak awal tidak pernah bicara secara spesifik tentang jabatan menteri dengan siapapun,” tegasnya dalam akun Twitter pribadi, Jumat (4/10).
Dahnil memastikan dalam setiap pertemuan dengan presiden terpilih Joko Widodo dan Megawati, Prabowo tidak pernah menyampaikan permintaan posisi menteri.
“Beliau hanya menyampaikan ingin berkontribusi di manapun posisi, baik dalam pemerintahan atau oposisi, beliau menawarkan konsepsi,” terangnya.
Prabowo, sambung mantan ketum PP Pemuda Muhammadiyah itu, memberikan perhatian khusus kepada konsepsi kedaulatan pangan, energi, ekonomi, pertahanan, dan keamanan dalam setiap pertemuan. Mantan Danjen Kopassus itu juga menyampaikan solusi dan program yang bisa dikembangkan oleh pemerintahan Jokowi.
“Beliau tawarkan kepada Pak Jokowi dkk, silakan Pak Prabowo sangat terbuka membantu demi bangsa-negara,” tegasnya,
“Jadi tidak benar bila ada yang menyatakan Gerindra melalui Pak Prabowo meminta 3 menteri. Pada prinsipnya, Pak Prabowo siap membantu bangsa dan negara di man pun posisinya,” tutup Dahnil. [rm]