DEMOKRASI.CO.ID - Mantan ketua relawan Prabowo-Sandi di Solo Raya, Mudrick SM Sangidu menyatakan kekecewaannya terkait jatah kursi menteri yang diminta oleh Partai Gerindra.
Menurutnya hal itu sama artinya dengan melupakan pengorbanan para petugas pemilu yang tewas serta relawan yang memperjuangkan untuk mengungkap kecurangan Pemilu 2019.
"Sudah jelas pemilunya curang kenapa malah mau mengambil jatah menteri. Kami sebagai relawan yang saat itu berjuang kecewa jika benar Gerindra dapat kursi menteri. Karena itu artinya sudah tidak ada lagi partai yang kritis mengawal pemerintah," ujar dia kepada awak media, Kamis (10/10/2019).
Lebih lanjut, ia menegaskan, sebagai relawan yang kala itu ikut berjuang memenangkan Prabowo-Sandi pihaknya mengingatkan Ketua Umum Partai Gerindra itu agar tak meninggalkan para relawan dan mengingkari apa yang dulu diperjuangkan.
"Belum lagi nyawa petugas pemilu melayang kemudian hanya dibarter menteri sangat tidak adil bagi relawan. Akan lebih elok jika mengambil jalan lain dalam memperjuangkan demokrasi," tandasnya.
Pihaknya juga mempertanyakan sikap Ketua BPN (Badan Pemenangan Nasional) Prabowo-Sandi, Djoko Santoso yang tidak menjelaskan secara gamblang kondisi sebenarnya terkait sikap Prabowo pasca pemilu.
"Karena itu kami akan menyurati Prabowo-Sandi sebagai upaya mengingatkan agar kembali pada perjuangan awal. Relawan sangat merindukan sikap tegas Prabowo dalam mengkritik pemerintahan Jokowi," ujarnya. [akr]