DEMOKRASI.CO.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada hari ini menerima seluruh anggota Komite Ekonomi dan Industri Nasional di Istana Negara, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (18/10/2019).
Pertemuan ini merupakan laporan akhir KEIN kepada Jokowi, yang masa jabatannya akan habis sesuai dengan masa bhakti pemerintahan di periode 2014 - 2019, sesuai Peraturan Presiden (Perpess) 8/2016 tentang KEIN.
"Kabinet yang akan datang akan berbicara mengenai ekobomi bahwa di dunia ini sedang jadi perlambatan," kata Ketua KEIN Soetrisno Bachir di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
"Tapi ada negara seperti Vietnam, Thailand, yang pertumbuhannya bagus. Ini pak Jokowi tanya, kenapa mereka bisa kenapa kita tidak?," kata Soetrisno.
Jokowi, kata Soetrisno, mengaku kecewa lantaran kekayaan yang dimiliki Indonesia justru tidak mampu dimanfaatkan dengan baik untuk memacu pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dari negara tetangga.
"Kita punya segalanya, marketnya punya, punya sumber alamnya, punya talenta talentanya karena negara yang multi rasial seperti kita ini banyaknya orangnya pinter pinter," jelasnya.
Soetrisno juga mengaku sempat ditanya oleh Jokowi perihal bagaimana mengundang arus investasi yang tidak secara langsung mematikan pelaku usaha mikro. Hal ini, perlu menjadi cacatan pemerintah ke depan.
"Ke depan investasi itu harus bersamaan pelakunya yaitu investor besar maupun investor kecil menengah bahkan koperasi. Ini harus bersinergi, harus kerja sama, harus saling menjadi bagian,"
"Misalnya perusahaan Astra ini jangan dikuasai semua dari hulu ke hilirnya. itu harus mengikutsertakan UMKM. Itulah lah kira kira tekad pak jokowi dan usulan KEIN seperti itu," katanya. [cnbc]