DEMOKRASI.CO.ID - Jaksa Agung ST Burhanuddin membantah tudingan bahwa jabatan yang diembannya merupakan titipan dari PDI Perjuangan. Meski dia punya hubungan darah dengan politikus PDIP TB Hasanuddin.
Namun, ia menegaskan pengangkatannya sebagai jaksa agung bukan karena dekat dengan partai berlambang kepala banteng itu.
"Enggak (titipan PDIP), saya bilang gini, saya memang, kalau saya bilang 'oh bukan', atau mengatakan Hasanuddin bukan kakak saya, itu dosa. Tapi memang, saya profesional," kata ST Hasanuddin usai acara 'Gowes Jaksa Menyapa' di kantor Kejaksaan Agung, Jakarta, Minggu, 27 Oktober 2019.
Burhanuddin mengatakan akan tetap bertindak profesional kepada siapa pun. Bahkan kepada TB Hasanuddin yang merupakan kakak kandungnya. Dia tak akan segan menindak apabila saudaranya tersebut melakukan pelanggaran apalagi korupsi.
"Saya bilang, kantor PDIP saya enggak tahu apalagi manusianya. Itu, jadi enggak ada hubungannya dalam tugas pokok saya, tidak ada hubungannya. Dan bagi saya, adik, kakak saya, (kalau) korupsi saya gebukin," ujarnya.
Dia mengklaim tak akan asal tebang pilih dalam menegakkan hukum. Ia menyebut dirinya merupakan profesional murni dari kejaksaan.
Selama empat tahun sebelum ditunjuk Joko Widodo menjadi jaksa agung, Burhanuddin pensiun dari jabatan terakhirnya sebagai jaksa agung muda Perdata dan Tata Usaha Negara (Jamdatun).
"Saya profesional murni. Kan saya (pernah) di sini (kejaksaan), lihatlah sepak terjang saya waktu di Datun," ujarnya.
Menurut Burhanuddin, sejak ditunjuk sebagai jaksa agung, dirinya harus secepatnya melakukan adaptasi. Dirinya juga akan melakukan ke semua kejaksaan pada Senin besok untuk segera memulai bekerja. [vn]