logo
×

Minggu, 20 Oktober 2019

Hermawan Sulistyo: Jokowi Berat Jalani Periode Kedua

Hermawan Sulistyo: Jokowi Berat Jalani Periode Kedua

DEMOKRASI.CO.ID - Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Maruf Amin siang hari ini (20/10) akan dilantik di Gedung MPR RI, Senayan, Jakarta Pusat.

Usai dilantik Jokowi akan kembali menyelesaikan pekerjaan rumah kepemerintahan yang belum tuntas di periode pertama.

Kepala Pusat Kajian Keamanan Nasional Universitas Bhayangkara Jakarta Raya, Hermawan Sulistyo memprediksi, periode kedua pemerintahan Joko Widodo ini akan jauh lebih berat dibandingkan tahun sebelumnya.
Berat dari periode pertama, ada beberapa faktor,” ungkap Hermawan kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (20/9).

Peniliti LIPI ini mengatakan, beberapa faktor yang akan membuat pekerjaan rumah Jokowi berat salah satunga adalah faktor psikologis Jokowi.

“Pertama faktor psikologis dari dirinya sendiri, kenapa Ini sudah periode kedua tidak ada driving forces secara mental bahwa dia harus berprestasi terpilih lagi,” jelasnya.

Selain itu, pada periode kedua ini Jokowi dinilai terlalu mengakomodir partai koalisi untuk duduk dalam jajaran kabinet menteri yang belum tentu dapat berlaku profesional dan mumpuni dalam bidangnya.

“Yang kedua, melihat perkembangan wacana-wacana nama-nama yang ada dia terlalu banyak mengakomodir partai dan partai-partai itu dulu ada satu partai Golkar itu punya stok teknokrat yang lumayan banyak sekarang gak ada stok teknokrat di Golkar turun di tempat lain juga gak ada,” katanya.

Pria yang akrab disapa Bang Kikiek ini juga mengatakan nantinya dalam pemerintahan Jokowi akan banyak menteri yang abal-abal.

“Tapi nanti banyak sekali yang bergelar doktor bahkan profesor karena sekarang ini menjadi profesor itu lebih gampang menjadi pejabat dulu baru jadi profesor, daripada jadi dosen baru cari profesor, kenapa itu diperlukan karena ini simbolik yang baru dulu ada raden sekarang ada profesor, ada doktor," tandasnya. [rm]
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: