logo
×

Jumat, 25 Oktober 2019

Felix Siauw Komentari Pernyataan Ryamizard ke Prabowo untuk Hancurkan Khilafah

Felix Siauw Komentari Pernyataan Ryamizard ke Prabowo untuk Hancurkan Khilafah

DEMOKRASI.CO.ID - Dai Kondang ustadz Felix Siauw mengomentari pernyataan mantan menteri pertahanan Ryamizard Ryacudu ke Prabowo Subianto.

Dalam pemberitaan yang diunggah oleh laman kumparan.com berjudul "PR Ryamizard untuk Prabowo: Hancurkan Khilafah dan ISIS"

Prabowo Subianto resmi menjabat sebagai Menteri Pertahanan di Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024. Namun, masih ada PR yang ditinggalkan mantan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu kepada teman satu angkatannya di Akademi Militer itu.

"(PR-nya Prabowo) khilafah tuh, ISIS, harus dihancurin," tegas Ryamizard usai upacara serah terima jabatan di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Kamis (24/10).

Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto saat prosesi serah terima jabatan (sertijab) dari Menteri Pertahanan periode 2014-2019 Ryamizard Ryacudu di Gedung AH. Nasution, Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Kamis (24/10/2019). Prabowo Subianto resmi mengemban tugas sebagai Menteri Pertahanan periode 2019-2024.

Ustadz Felix Siauwpun mengomentari pernyataan mantan Menhan tersebut dengan menuliskan di laman instagramnya dengan nada khas yang tidak tersulut emosi.

Ustadz Felix Siauw menuliskan:

"Saya nggak habis pikir dengan pernyataan pak Ryamizard ini, perkataannya bukan urusan dengan siapapun, tapi urusannya dengan Rasulullah Muhammad

Pernyataan yang singkat, sesingkat masa jabatannya sebagai menhan. Tapi saya nggak bisa bayangkan akibatnya nanti, saat dia harus berjumpa Rasulullah, dan menjelaskan pernyataan mengerikan ini

Pasalnya, Rasulullah bersabda dalam hadits sahih, yang tertulis dalam Musnad Imam Ahmad, tentang Khilafah ini

تَكُوْنُ النُّبُوَّةُ فِيْكُمْ مَا شَاءَ ا للهُ أَنْ تَكُوْنَ ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ اَنْ يَرْفَعَهَا ، ثُمَّ تَكُوْنُ خِلآفَةً عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ ، فَتَكُوْنُ مَا شَاءَ اللهُ اَنْ تَكُوْنَ ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ، ثُمَّ تَكُوْنُ مُلْكًا عَاضًا ، فَتَكُوْنُ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُوْنَ ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ، ثُمَّ تَكُوْنُ مُلْكًا جَبَّرِيًّا ، فَتَكُوْنَ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُوْنَ ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ، ثُمَّ تَكُوْنُ خِلآفَةً عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ ، ثُمَّ سَكَتَ

Periode kenabian akan berlangsung pada kalian dalam beberapa tahun, kemudian Allah mengangkatnya. Setelah itu datang periode khilafah aala minhaj nubuwwah (kekhilafahan sesuai manhaj kenabian), selama beberapa masa hingga Allah ta’ala mengangkatnya. Kemudian datang periode mulkan aadhdhan (penguasa-penguasa yang menggigit) selama beberapa masa. Selanjutnya datang periode mulkan jabbriyyan (penguasa-penguasa yang memaksakan kehendak) dalam beberapa masa hingga waktu yang ditentukan Allah ta’ala. Setelah itu akan terulang kembali periode khilafah ‘ala minhaj nubuwwah. Kemudian Nabi Muhammad saw diam.” -HR Ahmad; Shahih

Yaa Rabb, jangan palingkan wajah Nabi kami dari kami, hanya karena kebodohan kami memahami agama kami sendiri 😭😭😭"
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: