logo
×

Minggu, 27 Oktober 2019

Fahri Hamzah Menilai Ada Orang Sakit yang Menyerang Din Syamsuddin

Fahri Hamzah Menilai Ada Orang Sakit yang Menyerang Din Syamsuddin

DEMOKRASI.CO.ID - Mantan Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah, menilai ekstremisme itu ada dalam semua agama dan aliran. Bahkan dalam ilmu juga ada yang ekstrem. Namun negara jangan hanya mengurusi hal itu dan malah menebar pernyataan yang menyinggung umat beragama.

“Karena publik punya mekanisme untuk menertibkan dirinya. Ada yang namanya ‘wisdom’, ada yang namanya ‘common Good’, itu hidup dan selalu ada,” kata Fahri melalui laman resminya pada Ahad (27/10).

Dia menjelaskan, jika ada pidana dari ekstremisme pasti sifatnya individu. Ini karena hukum memakai kata ‘barangsiapa’. Maka, dia meminta agar menghakimi secara individu pula agar bisa menjadi bahan koreksi bagi yang lain.

“Biarkan pengadilan bekerja dan biarkan mekanisme hukum berlaku untuk kepentingan bersama. Itu caranya,” ucapnya.

Tapi, kata dia, jika negara membuat kampanye menuduh agama tertentu, (terutama Islam yang mayoritas) sama saja mencari perkara. Apalagi membuat pernyataan yang aneh bagi kebanyakan orang lalu menyinggung agama, tempat ibadah, ritual, tradisi, sekolah, cara berpakaian, penampilan, dan lain sebagainya. “Ini merusak,” kata Fahri.

Maka itu dia mengajak semua pengambil keputusan untuk memakai pengetahuan dalam bekerja. Dia juga berharap kepada Menko Polhukam, Mahfud MD, bisa mengambil tindakan yang bijaksana.

“Saya percaya akan ada kearifan untuk mencegah agar penghukuman dan kriminalisasi kepada penjahat tidak bikin yang lain jadi kesal,” ucapnya.

Dia mencontohkan kasus Petinggi Majelis Ulama Indonesia (MUI), Din Syamsuddin, saat mengkritik pemerintah. Din lalu dituduh membiayai teroris. Menurut Fahri, apa yang menimpa Din Syamsuddin adalah permainan orang sakit.

“Sebab kalau pak Din sebagai tokoh perdamaian dunia yang dikenal dan mendapat penghargaan dari banyak negara disebut teroris terus kita gimana?” ucapnya.

Fahri mengatakan, hal ini merupakan tugas berat Mahfud MD dan menteri lainnya. Para menteri harus mampu mengakhiri bisnis orang-orang yang tidak menghendaki ada persaudaraan dan perdamaian sejati.

“Selama bekerja Prof Mahfud MD, semoga bisa menyatukan kembali bangsa yang hampir pecah oleh sponsor saling tuduh. Semoga rekonsiliasi yang dicanangkan oleh Presiden Jokowi ada dan hadir dalam kenyataan. Hentikan negara sebagai tukang adu domba. Ayo bangun persatuan!” kata Fahri. [ns]
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: