DEMOKRASI.CO.ID - Di tengah upaya impeachment atau pemakzulan terhadap dirinya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump semakin mendorong kesepakatan dagang antara AS dan China.
Jumat (11/10) seperti dimuat oleh Channel News Asia, Trump mengklaim telah mencetak kemenangan besar dalam kesepakatan dagang fase satu antara AS dan China yang dilakukan baru-baru ini.
Trump mengungkapkan, dalam kesepakatan itu, AS dan China telah menyepakati beberapa hal seperti meningkatkan pembelian produk pertanian AS hingga 50 miliar dolar AS atau Rp 706 triliun (kurs: Rp 14.133/dolar AS), jauh lebih besar dari 2017 dengan nilai 20 miliar AS atau Rp 282 triliun.
Atas keberhasilan kesepakatan awal ini, Trump mengatakan Gedung Putih akan menunda kenaikan tarif terhadap barang-barang China yang direncakan akan diberlakukan pada 15 Oktober mendatang.
"Jadi saya sarankan kepada petani untuk segera membeli lebih banyak tanah dan traktor yang lebih besar," ujar Trump.
"Ada banyak perselisihan dengan China. Sekarang ini adalah festival cinta," lanjut dia menambahkan.
Sementara itu, pendapat berbeda datang dari para pengamat yang menyatakan kesepakatan awal itu justru mengecewakan.
Menurut seorang pengamat dari Oxford Economics, Greg Daco, kesepakatan yang terjadi baru-baru ini tidak lebih dari kesepakatan parsial dan seolah-olah tidak berkelanjutan dalam mekanisme penegakan secara nyata.
Sedangkan Federasi Ritel Nasional mennyatakan kesepakatan ini adalah langkah yang benar, namun ketidakpastiannya masih besar. [rm]