DEMOKRASI.CO.ID - Politisi Partai NasDem Johnny G Plate memberikan penjelasan, mengenai tanggapan partainya terhadap penerbitan Peraturan Pengganti Undang-Undang (Perppu) Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi (UU KPK).
Pernyataan dari Johnny mendapat banyak bantahan dari host Najwa Shihab.
Dilansir TribunWow.com, perdebatan itu terjadi pada acara Mata Najwa yang tayang di Trans7, Rabu (9/10/2019).
Pada acara tersebut Najwa Shihab meminta Johnny untuk memberikan pendapat mengenai peringatan yang diberikan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh.
"Saya penasaran apa maksudnya ketua partai NasDem mengatakan salah-salah di-impeach. Apakah NasDem mengancam presiden?," ucap Najwa Shihab.
Sebelum menjawab pertanyaan dari Najwa Shihab, Johnny mengomentari penempatan posisi duduk dari semua narasumber.
"Kalau memisahakan ini antara tokoh masyarakat, tokoh pendidik, dan partai politik, saya rasa tidak tepat kalau buat undang-undang. Yang tepat itu pembuat undang-undang, dan rakyat, bukan partai politik," ucap Johnny.
Di hadapan Najwa Shihab, Johnny mengatakan bahwa dirinya adalah pembuat undang-undang.
Najwa Shihab pun mempertanyakan mengenai kedekatan dengan rakyat.
"Oke pembuat undang-undang, yang akan tunduk pada pembuat undang-undang. Yang mendengarkan rakyat siapa baru nanti kita bahas," ucap Najwa Shihab.
Johnny pun kembali memberikan tanggapan utama mengenai peringatan yang dilontarkan Surya Paloh.
Ia mnejelaskan posisi Surya Paloh yang meruapakan politisi senior.
Bahkan Johnny juga kembali mengingatkan, mengenai posisi NasDem yang menjadi partai pengusung Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), pada dua periode jabatannya.
"Bang Surya itu sebagai seorang tokoh partai senior, ketua umum partai politik, pengusung partai utama bersama PDIP dan rekan-rekan koalisi presiden 2014 dan kebetulan memenangkan kembali 2019 mempunyai kewajiban mengingatkan kepada seluruh komponen bangsa," ujar Johnny.
Menurut Johnny, pernyataan yang diberikan oleh Surya Paloh hanyalah peringatan kepada Jokowi untuk lebih berhati-hati.
"Soal yang tadi Bang Surya itu, Bahwa kita perlu berhati-hati mengurus negara ini. Berhati-hati termasuk di dalamnya kepada presiden," ucap Johnny.
Selain itu Johnny juga membantah bila partai NasDem memberikan ancaman kepada Jokowi melalui pernyataan Surya Paloh.
Bahkan peringatan itu juga ditujukan kepada para elite yang ada di Senayan yaitu anggota DPR dan MPR.
"Bukan mengancam presiden, salah mengingatkan kepada seluruh komponen bangsa, bahwa di dalam mengurus negara harus berhati-hati," jelas Johnny
Najwa Shihab pun langsung memotong dan mengajukan pertanyaan baru.
"Apakah mengeluarkan perppu itu artinya tidak berhati-hati?," tanya Najwa Shihab.
"Ow tidak," jawab Johnny.
Kemudian Najwa Shihab kembali mempertanyakan alasan dari pernyataan yang diberikan oleh Surya Paloh.
"Kenapa diucapkan kalau begitu?," tanya Najwa Shihab.
Dengan cepat Johnny menilai pengeluaran perppu adalah hal biasa yang dilakukan oleh seorang kepala negara.
"Kalau keluarkan perppu itu hal yang biasa," jelas Johnny.
Namun Najwa Shihab kembali mengingatkan Johnny mengenai ucapan dari Surya Paloh yang menyebut adanya kemungkinan impeachment.
"Salah-salah bica di-impeach, luar bisa dong itu?," ujar Najwa Shihab.
Johnny menjelaskan bahwa impeachment bisa juga terjadi dalam masalah Perppu UU KPK.
"Ya kalau perppu yang salah bisa juga itu," jelas Johnny.
Kembali memberikan pertanyaan baru, Najwa Shihab menanyakan mengenai benar, tidaknya perppu dikeluarkan.
"Jadi kalau mengeluarkan perppu artinya salah?," tanya Najwa Shihab.
Johnny menyebut pengeluaran Perppu UU KPK bisa berpengaruh pada beberapa proses politik lain.
"Bisa men-trigger satu proses politik yang mengakibatkan impeachment bisa, itu yang diingatkan," jelas Johny.
Najwa Shihab yang masih belum puas kembali mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan penerbitan perppu.
"Anda percaya bisa sejauh itu Bang Johnny, Anda percaya bisa sejauh itu kalau perppu dikeluarkan?," tanya Najwa Shihab.
Menanggapi pertanyaan itu, Johnny menyebut ada banyak kemungkinan yang bisa terjadi dalam dunia politik.
"Di Indonesia ini politik apa yang tidak bisa? Bung Karno dijatuhkan, Pak Harto dijatuhkan, Gusdur dijatuhkan semuanya bisa," jelas Johnny.
"Dalam konteks impeachment dijatuhkan oleh DPR. Apakah NasDem ada rencana menjatuhkan kalau memang perppu akan dikeluarkan?," tanya Najwa Shihab.
Mendengar pertanyaan itu, Johnny langsung membantah, bahkan menyebut akan menjaga posisi presiden.
"Justru NasDem ingin menjaga agar tidak ada impeachment dan mengatakannya terlebih dahulu. 'Hati-hati jangan sampai ada impeachment presiden'," ujar Johnny.
Bhakan Johnny juga menyatakan bahwa NasDem akan menjadi barisan paling depan untuk membela Jokowi.
"Apabila proses itu dilakukan, kami akan paling depan untuk mengawal presiden. Kecuali ada alasan-alasan yang secara konstitusional itu dimungkinkan," ucap Johnny.
Lihat video pada menit ke-4:06: