logo
×

Sabtu, 05 Oktober 2019

Buwas Perlu Laporkan Pemfitnah Beras Bulog Ke Polisi

Buwas Perlu Laporkan Pemfitnah Beras Bulog Ke Polisi

DEMOKRASI.CO.ID - Pernyataan kontroversial dari seorang pejabat bisa menimbulkan polemik di publik. Terpenting lagi, pejabat publik tidak boleh mengumbar pernyataan yang belum tentu kebenarannya.

Atas alasan itu, mantan Direktur Utama Bulog, Sutarto Alimoeso meminta Dirut Perum Buloh, Budi Waseso untuk mempertanggungkan pernyataannya.

Hal tersebut terkait dengan pernyataan Buwas, sapaan Budi, yang mengaku sudah menyiapkan 700 ribu ton beras hingga akhir tahun untuk disalurkan melalui program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Buwas mengaku pesimis target itu bisa terpenuhi.

Pasalnya per September baru 30 ribu ton beras yang terealisasi. Sementara di satu sisi, Buwas menguraikan bahwa penyerapan tersebut terkendala lantaran ada yang memfitnah Bulog dengan modus pemalsuan dan memfitnah bahwa beras Bulog berkualitas buruk.

Sutarto meminta mantan Kabareskrim Polri itu untuk melaporkan para pemfitnah Bulog tersebut ke polisi agar kasus ini menjadi terang benderang.

"Kalau saya secara pribadi buktikan saja. Kalau ada yang bermain-main, ya diproses hukum saja. Sehingga tidak jadi polemik,“ ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Jumat (4/10).

Lebih lanjut, Sutarto menilai masalah penyaluran beras tersebut seharusnya berhubungan dengan suplainya.

Sementara jika berbicara mengenai penyaluran program BPNT, Sutarto mengaku sudah pernah membicarakan hal tersebut sejak masih menjabat. Dia mengaku sudah pernah menyarankan agar BPNT itu disalurkan sejak Januari.

"Saran kita dulu begitu dan saran ini sudah kita sampaikan kepada bapak presiden secara langsung," katanya.

Menurut Sutarto, jika ini dibahas sejak Januari, pasti tidak akan terjadi persoalan dengan kualitas beras seperti yang dikeluhkan Buwas saat ini.

“Jadi, kalau sekarang mempersoalkan kualitas, itu karena memang sudah sekian bulan,” tutupnya.  [rm]
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: