logo
×

Kamis, 10 Oktober 2019

Anomali, Kini Emil Salim Dihajar Kader PDIP Yang Ngotot Lemahkan KPK

Anomali, Kini Emil Salim Dihajar Kader PDIP Yang Ngotot Lemahkan KPK

DEMOKRASI.CO.ID - Anomali gejala politik terjadi belakangan ini. Mulai pelarangan Ustaz Abdul Somad (UAS) berceramah di lingkungan kampus Universitas Gajah Mada (UGM) dan juga insiden perilaku kasar anggota DPR PDIP, Arteria terhadap Prof Emil Salim dalam acara Mata Najwa bertajuk “Ragu-Ragu Perppu” yang disiarkan Trans7, Rabu (9/10) malam.

Politisi Demokrat Andi Arif turut mengomentari kedua insiden yang menjadi perhatian publik itu. Orang dekat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu menuliskan satire kondisi perpolitikan di Indonesia.

Andi menyebutkan, dahulu mahasiswa di UGM selalu menolak ketika ada menteri yang datang ke kampusnya, sedangkan saat ini Andi menduga rektorat berani melarang ceramah UAS hanya karena berharap jabatan menteri.

Selain itu Andi juga melontarkan sindiran pedasnya kalau dulu Prof Emil Salim bersikap kritis terhadap isu korupsi rezim Soeharto, saat ini justru Emil Salim mendapat perlakuan kasar seorang anggota PDIP yang terindikasi melemahkan lembaga antirasuah.

"Dulu, para menteri dihadang mahasiswa kalau berkunjung ke UGM, sekarang rektor melarang ceramah kritis karena mau jadi menteri. Dulu, Pak Emil Salim kritis pada Soeharto soal korupsi, sekarang Pak Emil dihajar anggota DPR PDIP yang ngotot melemahkan lembaga antikorupsi," demikian komentar Andi Arif dalam unggahan di akun media sosialnya, Kamis (10/10).

Andi juga menceritakan bahwa dahulu UGM selalu hadir dan menjadi rumah besar untuk semua pihak yang memiliki gagasan walau aparat ketika itu selalu berusaha mencuri dengar dan mengawasi semua gerak-gerik kegiatan kampus.

"Bahkan dulu, belajar dan ceramah tentang Marxisme, Islam kiri dan yang sampai pailng kanan dilindungi pihak kampus. Meski aparat terus mengintip," ungkapnya. [rm]
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: