DEMOKRASI.CO.ID - Lingkaran keluarga Presiden Joko Widodo tampaknya mulai tergiur untuk masuk ke dunia politik. Pilkada 2020 disebut-sebut menjadi pintu masuk bagi putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dan sang menantu, Bobby Nasution.
Gibran dikabarkan tengah melakukan penjajakan dengan PDI Perjuangan. Kabar berhembus menyebut pengusaha kuliner itu mengincar posisi yang pernah diduduki ayahnya, yaitu jadi walikota Solo.
Sementara Bobby digadang-gadang bakal maju di Pilkada Kota Medan.
Rumor ini turut menyita perhatian Jurubicara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak. Mantan koordinator jurubicara Prabowo-Sandi itu kemudian menyinggung mengenai dinasti rente.
Dia menguraikan bahwa dinasti politik yang harus dilawan di negeri ini adalah dinasti rente. Dinasti ini terjun ke dunia politik hanya bermodal hubungan darah dengan penguasa dan tujuan politiknya sekadar berburu rente.
“Jadi tak masalah Gibran, Bobby Nasution dan lain-lain maju di pilkada selama memiliki kapasistas dan integritas,” ujarnya dalam akun Twitter pribadi, Senin (7/10).
Dahnil kemudian menguraikan bahwa dirinya pernah menuangkan perspektif mengenai gaya politik tersebut dalam dalam sebuah buku berjudul “Dinasti Rente”.
Dalam buku itu, mantan ketua umum Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah itu menggambarkan bahwa dinasti rente sangat berbahaya.
“Namun, ketika tradisi politik altruistik yang diturunkan kepada keluarga yang memiliki kapasitas dan integritas agaknya adalah kebaikan,” urainya.
Jadi, saran saya selama memiliki kapasitas dan integritas, dan yakin majunya Gibran Rakabuming dan Bobby Nasution di pilkada sebagai panggilan meneruskan tradisi pengabdian atau watak politik altruistik, bukan manifestasi dinasti rente. Maju terus bro. Don't worry,” tutup Dahnil. [rm]