logo
×

Kamis, 19 September 2019

Tanahnya Jadi Ibu Kota Baru; Sukanto Tanoto Pernah Sebut Indonesia Ayah Angkat, China Ayah Kandung

Tanahnya Jadi Ibu Kota Baru; Sukanto Tanoto Pernah Sebut Indonesia Ayah Angkat, China Ayah Kandung

DEMOKRASI.CO.ID - Belum lama ini, nama Sukanto Tanoto menjadi perbincangan publik terkait lahan miliknya yang akan digunakan sebagai lokasi ibu kota baru di Kalimantan Timur. Kabarnya, tanah tersebut merupakan milik Sukanto Tanoto, namun masih termasuk kawasan Hutan Tanaman Industri (HTI) yang kepemilikannya bisa diambil oleh pemerintah.

Berdasarkan keterangan dari Ketua Dewan Pertimbangan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Mohamad Suleman Hidayat (MS Hidayat), sebagian besar lahan yang akan jadi ibu kota baru di Kalimantan Timur memang dimiliki oleh Sukanto Tanoto, yang tidak lain merupakan pendiri dari kelompok perusahaan manufaktur Royal Golden Eagle (RGE).

Pada 2016 lalu Sukanto Tanoto melontarkan pernyataan kontroversial yang menuai kecaman dari berbagai pihak di tanah air.

Soekanto Tanoto menjadi bahan perbincangan di media sosial terkait penerjemahan wawancara bos Raja Garuda Emas tersebut di televisi China, CCTV2.

Heboh berawal dari pernyataan Sukanto Tanoto yang menganggap Indonesia sebagai ayah angkat dan China adalah ayah kandungnya.

“Saya lahir dan besar di Indonesia. Menempuh pendidikan, menikah dan memulai bisnis juga di sana. Tetapi Indonesia adalah ayah angkat bagi saya, karena itu ketika pulang ke Cina saya merasa menemukan ayah kandung. Itu karena saya masih merasa orang Cina,” demikian diucapkan konglomerat Sukanto Tanoto saat tampil sebagai narasumber dalam sebuah acara CCTV2 di Cina.

CCTV-2 adalah saluran keuangan (sebelumnya saluran ekonomi hingga 24 Agustus 2009) yang terfokus pada jaringan CCTV (China Central Television) di Republik Rakyat Tiongkok.

Wawancara Sukanto Tanoto dengan CCTV2 itu sendiri berlangsung dalam bahasa Mandarin dan CCTV menyediakan teks terjemahannya dalam bahasa Inggris.

Berikut kutipan asli terjemahan dari CCTV2 dalam bahasa Inggris pada wawancara tersebut yang diperoleh dari tayangan di Youtube.

In recent years i have heard that you come back to china very frequently
I have to china dozens times in recent years
Dozens of times (pembawa acara menimpali)
Yes being Chinese
When we come back to china, we feel totally different
When we stay in a foreign country sometimes we will think about what is going on in china
And China’s recent development. Beside I read all the news about China
Including tidbit
So you must read a lot of books (pembawa acara menimpali)
I was born raised in Indonesia
And I studied married and started my business there
As a result I always take Indonesia as my adoptive father in a dwelling county
But when i come back to china
I feel I have returned to the arms of my (mother) parents to our motherland because all of us are Chinese
Blood is thicker than water So I have always been considering China as my natural father.



Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: