DEMOKRASI - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan kesal dengan pihak yang menentang rencana pemindahan ibu kota baru. Padahal menurut Luhut, rencana ini sangat luar biasa.
Luhut mengatakan karena rencana pemindahan ibu kota ini sangat luar biasa, maka pasti pro dan kontra akan bermunculan. Hal itu disampaikannya saat ditanya soal ibu kota baru oleh anggota DPR.
"Padahal saya lihat visi presiden ini luar biasa. Makanya, ini prokon (pro-kontra) pasti ada," kata Luhut di depan Dewan Badan Anggaran DPR, Jakarta, Senin (9/9/2019).
Bahkan, Luhut sempat berkelakar kalau tidak mau ada pro dan kontra ke surga saja.
"Kalau nggak mau ada prokon ke surga saja kita," tegas Luhut.
Luhut sendiri menceritakan rencananya desain ibu kota akan berbentuk jadi 'kota pintar'. Bahkan nanti transportasinya akan menggunakan electric vehicle (EV) alias kendaraan listrik.
"Desain ibu kota kami sepakat juga akan buat smart city. Nanti akan jadi kota efisien, transportasinya nanti akan banyak pakai EV," kata Luhut.
Sementara itu, anggota DPR Fraksi Partai Golkar Noor Achmad merasa paparan anggaran kementerian yang dipimpin Luhut tidak mencantumkan program pengembangan ibu kota baru. Padahal, pemerintah sedang gencar membahas soal ibu kota baru.
"Karena ada pembinaan ibu kota baru, saya belum melihat program anggaran untuk itu, apakah itu masuk dalam konsolidasi, pengendalian, atau koordinasi," kata Achmad.
Menanggapi pertanyaan itu, Luhut menjawab Kemenko Maritim masih menunggu kajian Badan Perencanaan Nasional (Bappenas) selesai. Setelah kajian selesai pihaknya baru akan memberikan usulan soal ibu kota baru.
"Mengenai ibu kota biar Bappenas, kita tunggu Bappenas, dia yang buat rencana dulu. Kalau sudah selesai baru kami akan siapkan usulan-usulannya," kata Luhut. [dtk]