DEMOKRASI - Pengumuman PB Djarum yang menyatakan bahwa pencarian bakat atlet muda bulutangkis akan ditiadakan pada 2020 mendatang, berbuntut beragam reaksi dari warganet.
Di media sosial Twitter, warganet mencuitkan pesan dengan tagar #PBDjarumJanganPamit sejak Minggu kemarin. Kemudian, pada Senin, 9 September 2019, tagar #BubarkanKPAI pun menduduki jajaran trending topic.
Dalam hal ini, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) sebagai pihak yang terkait dengan keputusan PB Djarum. Sebelumnya, KPAI menilai bahwa ada unsur eksploitasi anak dalam penyelenggaraan audisi umum dan mendesak PB Djarum menghentikan penggunaan anak sebagai promosi brand image dalam kegiatan audisi.
Kekesalan warganet pada KPAI diutarakan di media sosial bersama tagar #BubarkanKPAI.
50 th sdh PB Djarum berkontribusi utk negeri dibidang bulutangkis, entah sdh berapa bnyk atlet jebolan dr PB Djarum yg mengharumkan nama Indonesia di kancah Internasional. Tp kini PB Djarum dituduh mengeksploitasi anak oleh KPAI. #BubarkanKPAI pic.twitter.com/OXx7QMH5gd— Dumdum (@yusuf_dumdum) September 8, 2019
#bubarkanKPAI— Brongto (@brongto) September 8, 2019
#bubarkanKPAI
Giliran anak2 demo2 an KPAI mingkem
#bubarkanKPAI pic.twitter.com/tuHUOOPxH3
Selamat ya, KPAI... atas prestasinya menghancurkan mimpi anak2 berprestasi calon juara dunia.— Denny siregar (@Dennysiregar7) September 8, 2019
Mungkin KPAI yang mau ambil tanggung jawab utk pendanaan pelatihan mereka sekarang.. ☕☕https://t.co/TWPx9b3YPd
Sebelumnya, warganet juga meminta PB Djarum untuk membatalkan keputusannya. Melalui tagar #PBDjarumJanganPamit, mereka mengaku masih membutuhkan PB Djarum dalam mencari bakat-bakat petenis muda untuk dilatih menjadi atlet yang mengharumkan nama bangsa.
"#PBDjarumJanganPamit Anak-anak daerah Indonesia masih butuh audisi. Enggak tahu gimana nasib prestasi badminton ke depannya kalau disetop begini. #savePBDjarum," tulis warganet.
Selamatkan bulu tangkis indonesia Selamatkan mimpi mereka 😢#PBDjarumJanganPamit pic.twitter.com/q30osXxbjq— AriesIE (@ie_aries) September 8, 2019
Sementara itu, KPAI telah menegaskan bahwa pihaknya tak meminta supaya audisi PB Djarum dihentikan. KPAI hanya mempersoalkan pemakaian logo, warna dan lainnya yang identik dengan Djarum dalam atribut yang dikenakan anak-anak tersebut.
"Kita enggak minta (audisi) berhenti. Yang kita minta dua hal. Memang yang sudah disampaikan sebelumnya terkait dengan kegiatan yang mengandung eksploitasi terselubung dan kedua terkait dengan denormalisasi produk berbahaya zat adiktif," kata Komisioner Bidang Kesehatan KPAI Sitty Hikmawi kepada VIVA, Minggu, 8 September 2019. [vv]