DEMOKRASI.CO.ID - Satu orang prajurit TNI gugur diserang demonstran yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Papua (AMP), Senin (23/9) pagi.
Berdasarkan informasi dari Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol CPL Eko Daryanto, satu orang prajurit yang gugur itu dari Yonif 751/Raider bernama Zulkifli.
Letkol Eko menjelaskan, Zulkifli tewas diserang saat sedang melaksanakan tugas BKO Polda Papua sebagai pengemudi kendaraan dinas truk pengangkut pasukan.
Sebelumnya, pagi tadi massa dari AMP melakukan aksi di depan Auditorium Universitas Cenderawasih untuk menuntut pendirian posko bagi mahasiswa Papua yang pulang dari studi di luar Papua. Namun aksi tersebut tidak mendapat izin baik dari Polda Papua maupun dari pihak Rektorat Uncen.
Massa AMP kemudian difasilitasi petugas untuk kembali ke daerah Expo Wamena dengan menggunakan kendaraan truk dan bus umum dengan dikawal aparat keamanan yang menggunakan kendaraan dinas yang dikemudikan Praka Zulkifli.
Sekira pukul 11.00 WIT, setibanya di daerah Expo Wamena, massa AMP yang baru turun dari kendaraan berbalik menyerang aparat keamanan yang mengawal mereka pulang.
Bahkan massa AMP berusaha memprovokasi masyarakat Papua yang berada di Expo Wamena untuk melakukan aksi anarkis berupa pembakaran terhadap berbagai fasilitas umum dan rumah masyarakat.
“Praka Zulkifli yang sedang beristirahat sejenak usai mengantar pasukan pengamanan tiba-tiba diserang oleh massa dengan menggunakan senjata tajam,” ungkap Kapendam lewat siaran persnya, Senin (23/9).
Korban mengalami luka bacokan di kepala bagian belakang dan langsung dievakuasi menuju Rumah Sakit Bhayangkara untuk mendapat perawatan medis.
“Namun karena pendarahan yang hebat, nyawa Praka Zulkifli tidak dapat terselamatkan. Sekitar pukul 12.30 WIT, Praka Zulkifli dinyatakan meninggal dunia,” tandasnya. [rm]