DEMOKRASI.CO.ID - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah resmi menetapkan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi sebagai tersangka dana hibah KONI.
Penetapan tersangka ini sekaligus menambah deretan lingkaran presiden yang terjerat kasus korupsi. Di era Jokowi, setidaknya sudah ada dua menteri yang masuk jerat KPK. Sebelum Imam Nahrawi, Idrus Marham juga jadi tersangka KPK saat jadi Menteri Sosial.
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah yang dikenal keras dengan metode pemberantasan korupsi KPK pun bertanya-tanya tentang kondisi nyata yang terjadi di negeri ini.
Pasalnya lebih dari 15 tahun, presiden yang terpilih di negeri ini selalu dikenal bersih dan punya reputasi baik. Padahal di saat bersamaan, lingkaran tempat kerja mereka terjerat korupsi yang ditangani KPK.
“Seperti di tempat pembuangan sampah ada seorang yang wangi luar biasa,” terangnya dalam akun Twitter pribadi, Jumat (20/9).
Dia bahkan mengajukan satu pertanyaan yang menurutnya akan sulit dijawab oleh KPK dan para pendukung lembaga anti rasuah tersebut.
“Fakta bahwa begitu banyak menteri dan anggota kabinet dalam 15 tahun ini jadi narapidana korupsi. Tapi mengapa presidennya tetap memiliki citra bersih dan bahkan terpilih dua kali?” tanyanya.
Fenomena ini, sambungnya, tidak hanya terjadi saat Jokowi terpilih kembali jadi presiden. Tapi sudah dimulai sejak zaman Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
“Jadi kalau sistemnya korup kenapa presidennya bersih? Dan selalu terpilih kembali? Pak SBY terpilih kembali dan Pak Jokowi juga. Apa yang terjadi dengan anomali ini?” pungkasnya. [rm]