logo
×

Kamis, 19 September 2019

Perang Berkaitan dengan Kedaulatan, Kenapa Mau Dihapus Kemenag dari Pelajaran Islam?

Perang Berkaitan dengan Kedaulatan, Kenapa Mau Dihapus Kemenag dari Pelajaran Islam?

DEMOKRASI.CO.ID - Pada jurusan Sastra Inggris di perguruan tinggi Tanah Air, sejarah perang Inggris dan Prancis, juga dipelajari. Namun, kenapa sejarah perang dalam Islam justru akan dibatasi dengan alasan menjaga toleransi?

Sepertinya ada ketakutan besar pada sejarah Islam yang melahirkan peradaban emas dari masa Rasulullah SAW hingga abad ketujuh. Ironisnya, sejarah perang dalam pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) justru akan dipangkas beberapa pihak di Kementerian Agama (Kemenag). Ada apa?

Perang ada kaitannya dengan kedaulatan dan kemerdekaan, kehormatan, dignity, agama dan simbol kesucian. Dari pelajaran sejarah perang, ada juga kepahlawanan dan keberlangsungan hidup.

“Dalam perang memang ada soal serang menyerang, saling mengalahkan, tindakan kekerasan, kehancuran, kebencian, tapi perang juga menyangkut soal moral, cinta, hukum, soal keadilan, dan sebagainya. Jadi, memang kompleks, perang itu tak bisa dipahami secara sempit,” ujar Ketua Komisi Pendidikan dan Kaderisasi MUI, Sudarnoto Abdul Hakim di Jakarta, Rabu (18/9).

Asisten staf khusus presiden RI ini mengatakan, rencana me-review peristiwa perang dari pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) perlu dikaji ulang karena tidak berdasarkan argumen kuat. Menurut dia, yang dipelajari anak didik dari sebuah peristiwa perang bukan perang iitu sendirI, melainkan lessons learning, ibroh, atau nilai-nilai luhur apa yang ada di balik peristiwa itu.

“Asumsi bahwa mengkaji peristiwa perang itu akan melahirkan sikap intoleran dan memicu tindakan kekerasan adalah tidak berdasar dan berlebih-lebihan. Terlalu terburu-buru mengatakan hal itu,” kata Sudarnoto kepada Indonesia Inside.

Associate professor Fakultas Adab dan Humaniora UIN Jakarta ini mengatakan, sejarah dapat bermakna peristiwa atau kejadian masa lalu yang melibatkan banyak aktor dengan berbagai peran yang bervariasi. Dengan demikian, tak terlalu salah untuk mengatakan bahwa sejarah adalah kumpulan banyak peristiwa.

“Peristiwa itu sendiri sangat beragam. Dari sisi pengaruh, tidak sedikit peristiwa yang tidak berdampak secara luas dan signifikan,” katanya

Namun, banyak juga peristiwa yang berdampak luas bagi kehidupan masyarakat dan dalam waktu yang panjang. Dari sisi aktor atau keterlibatan orang, ada peristiwa yang sifatnya personal akan tetapi berdampak luas.

Di samping itu, juga banyak peristiwa dalam sejarah yang melibatkan banyak orang. Lalu dari sisi jenis, ada peristiwa yang terkait dengan kekuasaan politik, dengan kehidupan sosial, dengan ekonomi, dengan konflik, dan sebagainya.

“Mempelajari sejarah tidak sekadar dimaksudkan untuk mengerti peristiwa-peristiwa apa saja yang terjadi pada masa lampau, tapi juga untuk menggali makna di baliknya. Pelajaran apa yang bisa digali atau ditemukan dari banyaknya peristiwa?” katanya.

Dia mengatakan, makna atau ibroh inilah yang diharapkan bisa bermanfaat bagi kehidupan masyarakat ke depan. Menurut dia, perang adalah salah satu peristiwa sejarah yang melibatkan banyak orang dan berdampak luas tidak saja bagi tatanan kehidupan masyarakat, tapi juga bagi lingkungan alam. Selain itu, ada organisasi atau pranata sosial, lembaga-lembaga kekuasaan, sistem hukum dan keamanan, dan sebagainya.

“Perang itu terjadi di mana-mana dan muncul karena banyak faktor. Bahkan perang itu peristiwa yang sangat kompleks dengan akibat yang juga kompleks,” tuturnya.

Karena itu, perang tidak bisa sekadar dipahami sebagai sebuah momen di mana banyak orang saling menyerang, menghancurkan, membunuh dan mengalahkan dalam waktu tertentu.

Tak kalah penting, ujarnya, perang juga bisa soal agama, nasionalisme, dan kemanusiaan. Karena itu tidak sedikit kemudian orang yang menyediakan diri untuk ikut dalam peperangan. “Jadi, dalam perang memang ada dan sering terjadi tindakan kekerasan atau kekejaman dan pengkhiantan yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu,” katanya

Namun, semuanya ini harus dipahami, dibingkai dan dibaca dalam perspektif nilai luhur apa yang bisa diperoleh dari peperangan itu. “Inilah pentingnya pelajaran atau pendidikan sejarah yaitu menggali berbagai keluhuran atau kemuliaan apa yang bisa diperoleh dari peristiwa perang itu,” katanya, menambahkan. [iis]
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: