DEMOKRASI.CO.ID - PDI Perjuangan membuka diri untuk berkoalisi dengan partai oposisi saat Pilkada serentak 2020. Partai berlogo banteng itu merasa, perbedaan tajam selama Pilpres 2019 sudah berakhir.
Ketua Pemenangan Pemilu PDIP, Bambang Wuryanto, tak menampik PKS dan Gerindra merupakan partai yang akan diajak koalisi di Pilkada serentak gelombang empat nanti.
"Dan selesainya di pilpres, nanti bisa saja kita berkawan denga Gerindra, kadang berkawan dengan PKS. Itu fakta di lapangan sebelumnya sudah terjadi," kata Bambang saat ditemui di sela-sela agenda konsolidasi PDIP di Kalimantan Barat, Sabtu 14 September 2019.
Kepala daerah yang diusung PDIP juga didukung PKS dan Gerindra. Misalnya di Pilkada 2018, PDIP bermesraan dengan Gerindra di 48 daerah dan dengan PKS sebanyak 33 daerah.
Maka itu, Bambang mengatakan, tajamnya perbedaan selama pilpres lalu belum tentu sama dengan di Pilkada.
"Apa akan terjadi lagi? Kans besarnya akan terjadi lagi lah wong kondisi setiap tempat berbeda," kata dia.
Menurut Bambang, pilkada serentak 2020 akan lebih rumit dibanding Pilpres 2019. Terdapat lebih dari 100 juta pemilih dari 270 daerah yang melaksanakan pemimpin di daerahnya.
"Itu lah yang saya bilang energi kita akan keluar sangat luar biasa, karena koalisinya beda-beda. Dalam wilayah, misalnya (calon) Gubernur, Gubernur PDIP berkoalisi dengan partai A, di Pilbupati dan Pilwalkotnya PDIP bertabrakan dengan partai A," kata dia.