DEMOKRASI.CO.ID - Munculnya cover sampul Majalah Tempo edisi 16 September 2019 yang menampilkan ilustrasi wajah Jokowi dan bayangan mirip hidung Pinokio membuat majalah ini diserang. Tempo diserang oleh pasukan siber berupa akun asli dan akun robot yang berisi cercaan dan kampanye negatif.
Hal ini terungkap dalam hasil penelitian lembaga riset media sosial Drone Emprit & Media Kernels Indonesia yang dipresentasikan di depan diskusi LP3ES, Rabu(18/9) kemarin. Mereka mendapati adanya serangan sistematis kepada Tempo sejak munculnya sampul tersebut.
Pasukan siber terorganisasi ini mencuitkan tagar #TempoKacungKPK untuk membuat riuh lini media sosial. Pasukan robot di dunia maya ini menurut penelusuran Drone Emprit, biasa digunakan untuk menyerang KPK dengan isu-isu negatif. Mereka berkelompok dalam pasukan siber prorevisi UU KPK.
“Skema menyerang Tempo dilakukan dengan cara memberikan undian berhadiah atau biasa dikenal giveaway. Dengan menawarkan sejumlah pulsa hp, OVO dan lainnya mereka menggerakkan akun-akun untuk mencuitkan tagar tertentu seperti #TempoKacungKPK, #KPKCengeng dan lainnya,” ujar pendiri Drone Emprit, Ismail Fahmi, Kamis (19/9).
Dalam catatan Drone Emprit selama periode 10-17 September terdapat 539,135 cuitan di Twitter, 15 ribu posting di FB, 842 video di Youtube dan 2,354 postingan di IG.
Berbagai hastag yang dipakai oleh akun-akun tersebut antara lain #KPKKuatKorupsiTurun, #KPKCengeng, #DukungRevisiUUKPK, KPKPATUHAturan , #NoMoreDrama dan lainnya.
Mereka melakukan mentions hingga ribuan kali seperti #TempoKacungKPK sebanyak 5.099 kali, #KPKdanTaliban sebanyak 7.085 kali.
Pasukan siber prorevisi UU KPK selain menyasar Komisi Pemberantasan Korupsi di media sosial juga menyerang Anita Wahid dengan komentar-komentar negatif.
Akun salah satu putri Gus Dur ini diserang karena melakukan pembelaan atas KPK serta menepis isu-isu miring soal lembaga antirasuah itu. Termasuk waktu isu hoaks ‘Taliban di KPK’.
Drone Emprit juga menemukan skema sistematis yang sama untuk menyerang Tempo, KPK dan Anita Wahid yakni dengan menggunakan undian atau giveaway alias bagi-bagi hadiah.
Akun @MenuWarteg, akun @GiveAwaySantai adalah salah satu dirijennya. Akun ini membagi-bagikan voucher untuk akun-akun yang menanggapi serta meretweet dengan menyertakan tagar #TempoKacungKPK.
“Ini giveaway yang sama digunakan menyerang KPK,” ujar Ismail.
Ada pembelaan terhadap KPK dan Tempo namun akun-akun tersebut tenggelam di media sosial, karena pergerakannya tidak terkoordinasi. “Ada yang menolak namun karena mereka memang tidak terorganisir seperti pasukan siber pendukung revisi UU KPK. Ya tenggelam,” ujarnya. [iis]