DEMOKRASI.CO.ID - Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto akan melaksanakan perintah Presiden Jokowi untuk mencopot pejabat yang gagal dalam penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Karhutla di Sumatera dan Kalimantan terus membara sehingga menimbulkan kabut asap. Sedangkan Riau menjadi provinsi di Sumatera paling parah terdampak kabut asap.
"Karena itu sudah perintah, akan saya laksanakan," kata Marsekal Hadi kepada wartawan di Pekanbaru, Sabtu (14/9/2019).
Marsekal Hadi usai rapat tertutup dengan jajaran Pemprov Riau, BNPB, KLHK dan Polda Riau menyebut penanganan karhutla menjadi tanggung jawab bersama.
"Tanggung jawab penanggulangan Karhutla, ada tanggung jawab gubernur, bupati dan seluruhnya," katanya.
Penanggulangan karhutla menurut Hadi dilakukan di antaranya dengan operasi pemadaman dengan mengerahkan kegiatan water bombing.
"Water bombing sudah dilakukan di wilayah hutan yang terbakar sebanyak 112 juta liter. Artinya apa, bahwa kita sudah melakukan penanggulangan Karhutla tersebut, termasuk di antaranya, kita menggelar kekuatan 589 ke titik api untuk melakukan pemadaman," kata Hadi.
Dalam penanggulangan karhutla, TNI juga menambah dua pesawat milik TNI AU jenis Cassa pesawat CN A-2901.
"Kedua pesawat ini diperbantukan untuk menyemai garam untuk menciptakan teknolgi modifikasi cuaca," kata Hadi. [dtk]