DEMOKRASI.CO.ID - Sejumlah bandar udara (bandara) di Sumatera Utara ditutup sementara akibat kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau. Penutupan ini dilakukan mengingat jarak pandang (visibility) yang sangat terbatas sehingga membahayakan penerbangan.
Dilansir dari Kantor Berita RMOLSumut, Jumat (20/9) Kepala Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I Medan, Edison Kurniawan mengatakan bahwa kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan sangat mempengaruhi jarak pandang. Sehingga menyulitkan pesawat saat mendarat.
"Ada beberapa bandara yang close atau tutup. Salah satunya mungkin yang ada di Lhokseumawe dan juga ada di Silangit, Tapanuli Utara," katanya.
Edison menjelaskan kondisi lainnya yang juga menyulitkan adalah jarak runway yang pendek.
"Jadi agak sulit untuk mendaratkan pesawat. kalau di bandara-bandara besar biasanya dia sudah ada alat yang bisa membantu memandu pesawat itu bisa mendarat meskipun jarak pandangnya tidak terlalu memungkinkan," jelasnya. [rm]