DEMOKRASI.CO.ID - Partai Golkar menjadi partai politik yang kuat sejak dipimpin Airlangga Hartarto karena bisa mengelola faksi yang terjadi di internal Golkar.
Hal itu diceritakan Ketua DPP Partai Golkar, TB Ace Hasan Syadzily. Ia mengaku sejak kepemimpinan Jusuf Kalla, Abu Rizal Bakrie dan Setya Novanto, sosok Airlangga Hartarto yang mampu mengelola berbagai faksi.
"Satu hal yang menjadi kekuatan Partai Golkar bagaimana mengelola faksionalisasi yang ada. Faksi dalam arti potensi-potensi politik yang ada di Partai Golkar. Nah menurut saya kemampuan Pak Airlangga, bagaimana dia mengelola berbagai potensi faksi partai berlangsung dengan baik," ucap TB Ace Hasan Syadzily saat diskusi Membongkar Hitam Putih Golkar di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (19/9).
Kekuatan Partai Golkar kata Ace, masih dipegang kuat oleh Airlangga karena bisa mengakomodasi berbagai kepentingan yang ada di Golkar.
"Kan kita tahu banyak sekali berbagai kepentingan Partai Golkar ini dan Pak Airlangga saya kira berhasil mengakomodasi itu dengan baik, lalu itu menjadi modal untuk kemudian memenangkan Pemilu 2019," katanya.
Ace menjelaskan Airlangga mampu mengelola berbagai dinamika kepentingan di Golkar karena Menteri Perindustrian itu seseorang yang memiliki latarbelakang pendidikan yang mumpuni dan mampu mengelola Partai dengan baik.
"Kenapa dia begitu? Menurut saya karena latar belakangnya. Dia adalah seorang teknokrat, berlatar belakang pendidikan yang mumpuni. Dan Itulah juga watak Partai Golkar yaitu ideologi kekaryaan. Nah menurut saya Pak Airlangga figur yang sangat tepat. Dia adalah seorang teknokrat tapi dia juga dibesarkan tradisi politik yang cukup kuat. Ayahnya kita lihat adalah mantan birokrat besar di orde baru dan seorang industrian," ungkapnya.
"Dan sekarang dia memimpin. Dia memiliki kemampuan mengenginering partai dimanfaatkan dengan baik dengan memanfaatkan potensi-potensi yang ada. Kemampuan pemimpin itu, dia mengelola faksi di internal dengan baik," tambahnya. [rm]