DEMOKRASI.CO.ID - Pemerhati Politik, Faizal Assegaf belakangan ini sering membuat cuitan yang bernada menyerang sejumlah tokoh publik seperti Alissa Wahid, Mahfud MD, Goenawan Mohammad, dan terbaru Najwa Shihab.
Melalui cuitannya pada tanggal 14 September 2019, Faizal meminta Alissa Wahid mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk membuka kembali dua kasus yang pernah terjadi pada masa pemerintahan almarhum Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, yakni kasus Buloggate dan Bruneigate. Permintaan itu iya sampaikan karena sikap Alissa yang menolak revisi Undang-Undang KPK. Alissa merupakan putri mendiang Gus Dur.
"Kalau @AlissaWahid konsisten melawan kejahatan korupsi, harus desak KPK bongkar kejahatan Buloggate (skandal penggunaan dana non-budgeter Bulog) & Bruneigate yg membuat Gus Dur dilengserkan dari kursi presiden. Jgn koar2 anti korupsi, utk tutupi fakta di masa lalu, munafik!," tulis Faizal melalui akun twitter @faizalassegaf.
Kalau @AlissaWahid konsisten melawan kejahatan korupsi, harus desak KPK bongkar kejahatan Buloggate (skandal penggunaan dana non-budgeter Bulog) & Bruneigate yg membuat Gus Dur dilengserkan dari kursi presiden. Jgn koar2 anti korupsi, utk tutupi fakta di masa lalu, munafik!— Faizal Assegaf (@faizalassegaf) September 14, 2019
*FA* https://t.co/KsAPBE5O1R
Selanjutnya, ditanggal yang sama, Faizal komentari berita yang memuat pernyataan Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD mengenai kondisi KPK saat ini. Dalam berita tersebut Mahfud mengatakan rakyat gelisah melihat kondisi KPK saat ini. Ia meminta agar pejabat terkait menyelesaikan gonjang-ganjing soal pelemahan KPK.
Lagi-lagi, faizal melayangkan pernyataan pedas. Ia mengatakan, yang gelisah atas kondisi KPK saat ini adalah para LSM dan pakar hukum bertopeng anti korupsi.
"Yg gelisah kawanan LSM & para pakar hukum bertopeng anti korupsi, terusik krn selama ini KPK dijadikan sbg alat kepentingan politik kelompok. Omong kosong, sok suci tp bobrok & munafik!," kata faizal.
September 14, 2019
Keesokan harinya, tanggal 15 September 2019, Faizal menyerang penulis sekaligus budayawan Goenawan Mohammad dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Ia menuding keduanya mencuri uang negara sebesar Rp146 miliar dan KPK tidak mau mengusutnya.
"Eks Bos Tempo Goenawan Mohamad @gm_gm & @aniesbaswedan kongkalikong "nyolong" duit negara Rp146 miliar, Tempo dan KPK bungkam. Bahkan bermain di balik layar agar kasus tsb tdk diusut. Tapi soal revisi UU KPK, Tempo & KPK kompak pakai topeng anti korupsi utk menipu rakyat," tutur Faizal.
Eks Bos Tempo Goenawan Mohamad @gm_gm & @aniesbaswedan kongkalikong "nyolong" duit negara Rp146 miliar, Tempo dan KPK bungkam. Bahkan bermain di balik layar agar kasus tsb tdk diusut. Tapi soal revisi UU KPK, Tempo & KPK kompak pakai topeng anti korupsi utk menipu rakyat.— Faizal Assegaf (@faizalassegaf) September 15, 2019
*FA*
Hari ini, 19 September 2019, Faizal menyerang presenter Najwa Shihab. Ia mengatakan, Najwa tidak berani peran ayahnya, Qurais Shihab di masa pemerintahan Presiden Soeharto. Di mana saat itu Qurais menjabat sebagai Menteri Agama.
"Beberapa wkt lalu sdh saya tegaskan: @NajwaShihab tdk bernyali membongkar peran bapaknya @quraishihab sbg loyalis terdepan pembela rezim korup Orba. Dia lupa, akibat peran masa lalu bapaknya, virus korupsi jd warisan kejahatan yg tumbuh subur hingga kini. Jgn lupa sejarah!," ujar Faizal.
"Dulu saat kami terlibat gerakan mahasiswa 98 turun ke jalan melawan rezim korup Soeharto, bapak @NajwaShihab, sangat terdepan bela Soeharto dgn bertopeng agama. Saat itu, @quraishihab jd menteri agama, perilakunya sangat norak mirip Najwa yg kini sok bersih, pdhal munafik," tambahnya.
Dulu saat kami terlibat gerakan mahasiswa 98 turun ke jalan melawan rezim korup Soeharto, bapak @NajwaShihab, sangat terdepan bela Soeharto dgn bertopeng agama. Saat itu, @quraishihab jd menteri agama, perilakunya sangat norak mirip Najwa yg kini sok bersih, pdhal munafik.— Faizal Assegaf (@faizalassegaf) September 19, 2019
*FA*