OLEH: ILHAM BINTANG
TABLIGH Akbar Ustaz Dr. Syafiq Riza Basalamah, Minggu (15/9) pagi di Dusun Warak, Desa Girisekar, Panggang, Gunung Kidul Yogyakarta, yang dihadiri 15 ribu jamaah berlangsung semarak namun khidmat.
Para jamaah adalah warga desa setempat, yang warga yang datang dari seluruh pelosok Yogyakarta. Ada juga rombongan dari Surabaya, Semarang, dan Bandung, dan kota-kota lain. Dari Jakarta, terlihat rombongan Bikers Sunnah Indonesia, artis Eva Arnas, Cici Tegal, Uki gitaris Noah Band dan istrinya, Meta, pengusahan perjalanan haji dan umrah Linda Syamsuddin.
Tabligh itu berlangsung di kompleks Pesantren Darush Sholihin milik Ustaz Abduh Tuasikal. Jamaah yang hadir melebihi kapasitas area, hingga meluber memenuhi jalanan, halaman rumah penduduk sekitar, dan bahkan bukit-bukit kapur yang mengelilingi panggung Tabligh.
Jamaah berdatangan di lokasi sejak pukul lima pagi. Kebanyakan menumpang ratusan bus dan angkutan umum. Mereka memasuki area berbaris tertib sambil menerima nasi bungkus dan bingkisan lain dari panitia.
“Undangan jamaah hanya melalui pemberitahuan secara ketuk tular,” kata Ustaz Abduh Tuasikal yang pagi itu juga telah berhasil merampungkan Daurah Islamiyah mengkaji kitab “105 Prinsip Akidah Imam Ath Thaway”. Kitab itu hasil terjemahan Ustaz Abduh Tuasikal dari karya Syaikh Dr Muhammad Bin Abdurrahman Al Khumais.
Daurah berlangsung di Pesantren Darush Sholihin sejak Kamis (12/9) diikuti 800 jamaah.
Ustaz Syafiq yang tiba di lokasi pukul 08.15 disambut Ustaz Tuasikal dan panitia Tabligh. Transit di ruang perpustakaan pesantren beberapa menit untuk sarapan pagi sebelum akhirnya tampil di atas panggung. Tema tausiyahnya: “ Kita Semua Lelah”.
Syafiq Riza Basalamah, merupakan Ustaz Sunnah yang sangat terkenal di Indonesia. Doktor lulusan Madinah ini berdomisili di Jember dan bekerja sebagai Dosen di Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah Imam Syafii.
Sekolah Tinggi itu sendiri merupakan perguruan tinggi yang dipimpin oleh seorang Ustaz Sunnah, yakni Ustaz Dr. Arifin Badri. Perguruan tinggi ini menawarkan dua program sarjana, Prodi S1 Ahwal Syakhsiyah (Gelar sarjana Fikih Islam) dan Prodi S1 Ilmu Hadits (Gelar sarjana Hadis). Kegiatan pembelajaran sepenuhnya dilakukan dengan Bahasa Arab.
Sebagian besar kurikulumnya diadopsi dari Universitas Islam Madinah. STDI Imam Syafii juga menyediakan program pra-sarjana, dikenal sebagai I'dad Lughawi (Persiapan bahasa), bagi mahasiswa yang masih pemula dalam Pengetahuan Islam dan bahasa Arab.
Syafiq juga seorang penulis. Bukunya yang termasuk best seller di antaranya "Berbekal Setengah Isi Setengah Kosong". Buku ini mengajak pembaca bersikap optimis terhadap segala sesuatu yang menimpa diri kita dan memandang segala peristiwa yang terjadi di kehidupan ini dengan kacamata positif.
Selalu bersikap optimis dan memandang dengan pandangan positif, maka kita akan memiliki semangat untuk meraih kehidupan yang lebih baik.
Bukunya yang lain, "Rumahku Masih Ngontrak" menjelaskan tentang kehidupan di dunia ini yang pada hakikatnya seperti orang yang mengontrak rumah. Kelak rumah itu akan ditinggalkan begitu masa kontraknya sudah habis. Ia juga menjelaskan hal-hal yang dapat mengantarkan seseorang untuk mendapatkan "rumah" yang sejati yang tidak akan ditinggalkan untuk selama-lamanya.
Buku berikutnya yang juga terkenal adalah "Andai Aku Tidak Menikah Dengannya", yang berbicara masalah pernikahan. Buku yang dapat dijadikan sebagai peringatan bagi para suami agar air mata istrinya tidak menetes karenanya dan terbetik di hati istrinya ‘andai aku tidak menikah dengannya'.
Tabligh Ustaz Syafiq berlangsung hingga pukul 10.30 WIB. Selesai acara Ustaz dan rombongan melanjutkan perjalanan ke Semarang untuk acara sama. Hari-hari Ustaz memang penuh dengan agenda Tabligh dan Tausiyah di berbagai kota. Di Yogyakarta kemarin dia tampil di tiga tempat, termasuk di UGM.
“Lelah Ustaz?”
"Semua kita lelah. Fitrah kita memang lelah. Dari lahir sampai nanti kita dipanggil. Makan saja kita lelah. Makanya itu kita harus menemukan manfaat dan berkah dari Allah dari kelelahan apapun yang kita hadapi,” katanya.
Penulis adalah wartawan senior