DEMOKRASI - Taruna Akademi Militer (Akmil) TNI blasteran Prancis Enzo Zenz Allie menyita perhatian. Setelah video percakapan berbahasa Prancis bersama Panglima TNI ramai, kini beredar foto Enzo.
Salah satu foto masa muda Enzo yang jadi perbincangan, yakni gambar dirinya tengah membawa bendera bertuliskan Tauhid. Sebagian pihak kemudian meragukan ideologi Pancasila yang seharusnya menjadi pegangan utama anggota TNI.
Menanggapi hal itu, Kapuspen TNI Mayjen Sisriadi mengatakan, Enzo telah berhasil melewati berbagai seleksi TNI, termasuk bidang ideologi. Hasilnya, Enzo cinta Pancasila dan Indonesia.
“Dalam sistem seleksi TNI ini kita ada namanya seleksi mental ideologi. Itu seleksi yang pertama, ada pertanyaan tertulis, kita juga telusuri aktivitas dia di media sosial, terus diadakan wawancara. Jadi itu sudah kita lakukan semua,” kata Sisriadi lewat keterangannya, Rabu (7/8).
"Kalau masalah terpapar itu banyak orang terpapar. Mungkin mereka memberikan pendapat-pendapat tentang apa gitu,” sambung Sisriadi.
Sisriadi meminta publik tidak hanya fokus pada foto Enzo membawa bendera bertuliskan Tauhid yang dipajang di Facebooknya. Dalam koleksi foto Enzo, juga terdapat fotonya bersama anggota TNI, seperti dari Koramil dan Kopassus.
“Jadi banyak jalan. Ini kan andaikata, kita juga belum yakin kalau hanya lihat facebooknya, bergaulnya dengan siapa, koramil itu kan mengawasi dia sehari-hari. Selama dia seleksi, apalagi dia sudah seleksi, aparat teritorial akan melihat. Sistem itu sudah dari dulu dibakukan,” ujar Sisriadi.
Sebelum mendaftar TNI, anak dari pasangan Jean Paul Francois Allie dan Siti Hajah Tilaria itu melanjutkan pendidikannya di sebuah pondok pesantren modern di daerah Serang, Banten. Cita-citanya menjadi anggota Kopassus akhirnya membawa Enzo mendaftarkan diri ke Akmil.
Saat melewati serangkaian tes, Enzo pun juga menunjukkan kemampuan fisik yang di atas rata-rata. Ia bisa berlari sepanjang 3 km hanya dalam 12 menit. Ia juga mampu melakukan sit up dan push up masing-masing 50 kali dalam waktu satu menit.
SUMBER