DEMOKRASI - Habib Rizieq Shihab mengenang sosok almarhum ulama kharismatik KH Maimoen Zubair alias Mbah Moen. Di mata Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) itu, Mbah Maimoen orang yang istikamah atau berpenderian kuat, tapi sangat menghargai perbedaan.
“Beliau ini Mbah Maimoen orang yang istiqamah, walaupun beliau berbeda pendapat dengan orang, beliau tidak pernah menyela orang, beliau enggak pernah nyinyir sama orang lain,” kata Habib Rizieq dalam video disiarkan melalui akun Yuotube Front TV, Sabtu (10/8/2019).
Video tersebut menayangkan prosesi kunjungan keluarga almarhum Mbah Moen ke kediaman Habib Rizieq di Makkah, Arab Saudi, pada 9 Dzulhijjah 1440 Hijriah. Di antara yang hadir adalah Gus Majid, Taj Yasin, Gus Rouf dan Gus Zahrul Anam.
Perwakilan keluarga Mbah Moen berterima kasih kepada Rizieq yang sudah memimpin doa pada prosesi pemakaman Mbah Moen di Kompleks Ma’la, Makkah, pada Selasa 6 Agustus 2019.
Habib Rizieq lalu menceritakan sosok Mbah Moen. Dia mengaku mengenal Mbah Moen dan beberapa kali bertemu ulama asal Jawa Tengah itu.
“Ana tahu, ana kenal, ana pernah ketemu sama Mbah Maimoen di antaranya di tempat almarhum KH Abdul Hamid Boidawi, beliau dulu Ketua Majelis Syuro FPI. Setiap buat acara saya selalu diundang, nah Mbah Maimoen waktu selagi sehat datang, dikawal sama Gus Majid juga kadang-kadang,” cerita Rizieq.
Menurutnya Mbah Moen sebagai ulama besar pantas mendapatkan perlakuan istimewa dari masyarakat saat mengetahui dirinya sudah meninggal.
“Sebetulnya apa yang sudah dilakukan oleh umat memang tidak perlu kita berterima kasih lagi, to the point, wajib yang ada di Makkah ini begitu mendengar wafatnya Mbah Maimoen, wajib kita peduli, kita datangi, kita salati, kita doakan, jadi enggak boleh kita enggak peduli karena beliau ulama besar.”
SUMBER