DEMOKRASI - Pemerintah China memberi peringatan keras kepada Inggris agar menjauhi urusan dalam negeri Tiongkok terkait krisis Hong Kong.
Pada Jumat (9/8), Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab, menyerukan penyelidikan independen atas kekerasan yang terjadi di tengah protes massa yang berlarut-larut di Hong Kong.
Raab menyatakan itu setelah berkomunikasi via telepon dengan Kepala Eksekutif Hong Kong, Carrie Lam.
Sabtu (10/8), Jurubicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying, merespons keras pernyataan Inggris yang dinilai sebagai intervensi terhadap urusan dalam negeri Tiongkok.
"Adalah kesalahan pemerintah Inggris untuk secara langsung menghubungi Kepala Eksekutif Hong Kong untuk memberikan tekanan," kata Hua Chunying, dikutip Reuters.
Ia melanjutkan, China sangat serius mendesak Inggris untuk menghentikan campur tangannya dalam urusan dalam negeri China, membuat tuduhan dan menghasut Hong Kong.
Hong Kong tidak lagi menjadi koloni Inggris dan Inggris tidak memiliki hak pengawasan," tambah Hua Chunying.
Hong Kong mengalami badai protes anti-pemerintah China yang penuh kekerasan selama sembilan minggu terakhir. Inilah krisis politik terparah yang dialami wilayah tersebut sejak dikembalikan oleh Inggris ke China pada 1997.
SUMBER