DEMOKRASI - Proses pemilihan pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI diperkirakan akan dilakukan dengan menggunakan tiga skenario.
Politisi senior PDIP, Hendrawan Supratikno menyebut, tiga opsi sangat mungkin karena pemilihan pimpinan menggunakan sistem paket yang terdiri dari DPR dan DPD.
Untuk opsi pertama yakni pemilihan melalui aklamasi. Opsi ini, kata Hendrawan cenderung sulit terwujud.
"Untuk aklamasi kita membutuhkan figur karena dalam reformasi ini baru Pak Taufik Kiemas (dipilih melalui aklamasi) tahun 2009," ujarnya di Media Center DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (22/7).
Opsi kedua adalah membentuk tiga paket dengan membagi rata sembilan partai politik yang lolos di DPR RI.
"Jadi masing-masing paket ada tiga partai plus masing-masing partai ada dua orang dari DPD," jelasnya.
Menurutnya, opsi tiga paket ini paling diharapkan guna memunculkan daya tarik dan keseruan dalam memilih pimpinan MPR.
Opsi yang terakhir adalah kombinasi partai politik dan DPD dengan hanya membentuk dua paket. Opsi ini dinilai lebih mudah terbentuk.
"Dalam dua paket ini kita dengan mudah sudah menduga paket mana yang akan menang, ketimbang tiga paket," pungkasnya.
SUMBER