DEMOKRASI - Presiden Joko Widodo adalah kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Semenjak memimpin Kota Solo dua periode, Gubernur DKI Jakarta 2012 dan Presiden RI sejak 2014, dia adalah kader partai pimpinan Megawati Soekarnoputri.
Namun saat memberi sambutan pembukaan Sekolah Legislatif angkatan pertama tahun 2019 di Akademi Bela Negara (ABN) Partai NasDem, di Pancoran, Jakarta, Ketua Umum NasDem Surya Paloh menyebut Jokowi kader partainya.
Bahkan ia meminta kadernya tidak takut untuk memberi stempel itu. Apakah Surya Paloh merasa tidak perlu merasa takut PDIP marah lantaran "mengklaim" Jokowi kader NasDem?
"Enggak, semua niat baik esensinya seorang Presiden sekaligus Kepala Negara milik semua masyarakat bangsa Indonesia," kata Surya Paloh saat disinggung apakah tak takut PDIP marah, Selasa 16 Juli 2019.
Dia tetap beralasan, bahwa siapa pun bisa mengklaim itu. Termasuk Nasdem sah-sah saja menyebut Jokowi adalah kadernya.
"Ya kalau ada yang klaim dari parpol, ini kader NasDem Jokowi, NasDem juga bolehlah," katanya.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh berseloroh, bahwa Joko Widodo adalah kader partai yang ia pimpin.
"Jadi kalau kau bilang ada perlombaan Jokowi kader partai siapa, saya katakan pasti nomor satu NasDem," kata Surya Paloh, disambut tepuk tangan, Selasa 16 Juli 2019.
Bahkan Surya mengatakan, apa yang dia ucapkan adalah sesuai perbuatannya. Ketua DPR Bambang Soesatyo yang turut hadir, menurutnya bisa ditanyakan bahwa yang ia katakan seperti itu.
Maka dia meminta para kadernya, untuk tidak malu menyebut bahwa Jokowi adalah kader NasDem.
"Jadi sekali lagi saya katakan, kalau ada yang menyatakan Jokowi kader partai mana? Nomor satu NasDem," katanya.
SUMBER