DEMOKRASI - Rumor politik uang dalam proses pemilihan Wakil Gubernur DKI Jakarta turut ditanggapi Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta, Mohamad Taufik.
Taufik bekomentar, pada dasarnya proses pemilihan Wagub pengganti Sandiaga Uno perlu diawasi. Namun soal tuduhan praktik politik uang dinilainya perlu pembuktian.
"Kita kan baru dengar-dengar saja. Disuruh buktiin aja, saya kira setuju untuk diawasi. Jangan cuma ngomong gitu loh. Saran saya bunyiin dong, ayo kita proses," kata Taufik dilansir Kantor Berita RMOLJakarta, Selasa (16/7).
Sebagai politisi yang mengusung Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta, ia mengaku mendukung upaya pengawasan tersebut. Jika tudingan politisi PSI, Rian Ernest tersebut benar adanya, maka orang yang bermain di dalamnya harus ditangkap dan diproses secara hukum.
"Bulan lalu saya ditanya wartawan 'Pak katanya ada bagi-bagi amplop', saya bilang kalau ada tangkap aja. Bunyiin siapa (orangnya), bulan lalu loh. Nah jangan dibiarin," jelasnya.
"Kalau dibiarin kan yang jelek seolah seluruh institusi dewan," sambung Wakil Ketua DPRD DKI ini.
Rumor yang beredar, uang tersebut digunakan pada proses pemilihan wagub sebagai "uang duduk" yang ditujukan kepada anggota DPRD yang hadir pada paripurna pemilihan Wagub nanti. Hal itu bertujuan agar pemilihan di paripurna bisa mencapai kourum.
"Iya, ngapain dibayar buat kuorum. Ini kan soal pemilihan, soal tanggung jawab, kesadaran," ujar Taufik.
SUMBER