DEMOKRASI - Mantan Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, Natalius Pigai masih heran dengan penyebab dirinya gagal lolos sebagai calon pimpinan KPK jilid V. Dia pun menumpahkan kekesalannya, dengan menceritakan latar belakangnya kiprahnya sebagai aktivis HAM.
Pigai juga sempat mencurigai ketidaklolosannya, karena kepentingan politik. Sebab, ia merupakan barisan pendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2019.
"Apa, karena saya pendukung Prabowo?" katanya di Indonesia Lawyers Club tvOne 'Seperti Apa Wajah KPK di Masa Depan', Selasa malam, 23 Juli 2019.
Dia mengakui, ia memang pendukung Prabowo. Namun, sekali lagi, dia bukan bagian dari tim pemenangan Prabowo di Pilpres 2019 lalu. Jadi, ia juga bukan anggota partai politik.
Bagi Pigai, alasan mendukung Prabowo sederhana. Ia hanya mengibaratkan cukup mendukung dan memilih terburuk dari yang paling terburuk.
Pigai pun bertanya-tanya lagi, alasan tak lolos apakah salah satunya karena orang Papua. "Apa karena saya orang Papua?" katanya.
Pernyataan ini sempat dijawab anggota Pansel KPK, Diani Sadia Wati. Dia menyebut, tak ada sama sekali alasan Natalius tak lanjut lolos sebagai capim KPK jilid V.
Bahkan, ia mengaku tak tahu kalau Natalius pendukung Prabowo. Dia menjelaskan, pihaknya sejauh ini belum sampai memeriksa rekam jejak, melainkan baru sebatas administrasi.
Salah satunya syarat capim KPK, mesti punya latar belakang di bidang penindakan hukum sampai pengaturan ekonomi keuangan.
"Kita semua meneliti semua syarat administrasi. Bahkan, saya baru tahu dukung 02. Kami belum lihat track record," kata Diani.
SUMBER