DEMOKRASI - Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan tidak akan kembali ke dunia politik yang telah membesarkan namanya, meski telah bebas dari jerat hukum kasus penodaan agama.
Ahok mengatakan sejak bebas pada 24 Januari 2019 lalu, dia tidak memiliki harapan untuk kembali ke politik. Ia menyebut status mantan narapidana penodaan agama mematikan karier politiknya.
"Sudah selesai karier politik saya sebetulnya. Orang mayoritas beragama sudah mencap saya menista," ujar Ahok saat ditemui di di Roosseno Plaza, Kemang, Jakarta Selatan, Senin (22/7/2019).
Selain itu, Ahok juga membeberkan alasan lain, yakni kasus perceraiannya dengan mantan istrinya dulu, Veronica Tan.
"Lalu kelas menengah terutama ibu-ibu marah juga sama saya karena urusan perceriaan dan pernikahan saya. Jadi yasudah, sebetulnya sudah selesai," kata Ahok.
Mantan Bupati Belitung Timur menegaskan sikapnya bukan berarti pesimistis, melainkan dia ingin membantu orang dengan cara lain yang tidak berkaitan dengan politik.
"Bukan pesimis, saya kan musti tahu kondisi dan fakta, jadi ya sudahlah, saya juga tidak mau ada yang merasa ambil posisi dia, yang penting saya bisa bantu rakyat, saya pengen jadi host saja, yang penting host saya gak ditahan-tahan deh, jadi host, ya ngelawak lah, aku nyanyi lumayan kok sekarang," tegasnya.
Sebelumnya, beberapa survei memprediksi Ahok akan menjadi tokoh yang mengejutkan publik dengan kembali ke dunia politik terlebih dirinya masih tercatat sebagai kader aktif dari PDI Perjuangan.
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA misalnya, yang memprediksi Ahok bisa memberikan kejutan sebagai salah satu tokoh yang disebut-sebut masuk kategori calon presiden di Pilpres 2024.
Menurutnya LSI Denny JA, Ahok sendiri telah memiliki modal pengalaman sebagai Gubernur DKI Jakarta.
SUMBER