DEMOKRASI - Saiful Mujani Research And Consulting (SMRC) menggelar survei opini publik soal Pemilu 2019 yang menyebutkan mayoritas publik mengatakan pemilu berlangsung jujur dan adil. Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menuturkan survei tersebut sebagai permainan opini.
"Kasihan sama lembaga sebesar SMRC harus menyembunyikan kebenaran. Ini permainan opini yang cukup kasar. Kalau main bola, ini udah main sikut," kata juru bicara BPN Faldo Maldini kepada detikcom, Minggu (16/6/2019).
Faldo mengatakan seharusnya SMRC memberi lebih banyak pilihan kepada publik dalam melakukan surVei. Dia menyebut survei itu tidak mencerminkan fakta di lapangan.
"Harusnya mereka jelaskan kenapa hanya 14% yang merasa pemilu ini sangat jurdil. Tidak juga itu sangat jurdil, cukup jurdil, kurang jurdil. Yang ada, jurdil atau tidak. Orang ngomong sedikit bohong, ya tidak jujur," jelas Faldo.
Faldo mengatakan survei tersebut menggiring opini publik. Secara tidak langsung, menurut Faldo, SMRC menyebut hanya pendukung Prabowo-Sandi yang menilai pemilu tidak jujur dan adil
"Menurut saya, surveI ini mengada-ada. Hanya buat bilang bahwa hanya pendukung 02, yang bilang pemilu tidak jurdil," jelas Faldo.
Sebelumnya, SMRC menggelar survei opini publik soal Pemilu 2019. Hasilnya, mayoritas publik percaya Pemilu 2019 sudah berlangsung jujur dan adil.
"Menurut publik, secara umum pemilu berlangsung jujur dan adil, meski ada sebagian kecil yang menyatakan tidak jujur dan adil," kata Direktur Program SMRC Sirojudin Abbas rilis survei nasional 'Kondisi Demokrasi dan Ekonomi Politik Nasional Pasca Peristiwa 21-22 Mei: Sebuah Evaluasi Publik' di kantornya, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (16/6).
Survei digelar pada 20 Mei-1 Juni 2019. Survei ini menggunakan multistage random sampling dengan 1.220 responden yang berasal dari semua provinsi di seluruh Indonesia. Margin of error survei ini 3,05%. Pertanyaan survei adalah: "Seberapa Jurdil Pemilu 2019?"
Berikut hasilnya:
Pileg 2019
- 13% menilai sangat jurdil
- 55% cukup jurdil
- 23% kurang jurdil
- 5% tidak jurdil
- 4% tidak tahu / tidak jawab
Pilpres 2019
- 14% menilai sangat jurdil
- 55% cukup jurdil
- 22% kurang jurdil
- 5% tidak jurdil
- 3% tidak tahu / tidak jawab
Menurut Sirojudin, kepercayaan publik tentang kualitas pemilu ini tidak banyak berbeda dengan Pemilu 2014 dan 2009. "Pada 2009, yang menilai pemilu berlangsung jurdil mencapai 67% dan pada 2014 mencapai 70,7%," katanya.
SUMBER