DEMOKRASI - Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KontraS) akan menanggapi keterangan pers Polri dan TNI tentang perkembangan kerusuhan 21-22 Mei lalu, siang nanti (Selasa, 12/6).
Koordinator Badan Pekerja KontraS, Yati Andriyani menjelaskan, keterangan yang disampaikan Polri dan TNI, kemarin (Selasa, 11/6) tidaklah menjawab pertanyaan publik atas apa yang sebenarnya terjadi.
"Di antaranya beberapa hal yang berkenaan dengan pengungkapan dan penanganan meninggalnya delapan orang, kekerasan dan dugaan penyiksaan, penanganan terhadap orang dan atau anak-anak yang ditangkap dan ditahan, kejelasan siapa dalang yang dimaksud," paparnya.
Tanggapan lebih detailnya akan disampaikan mulai pukul 14.00 WIB nanti di kantor KontraS, Jalan Kramat 2 nomor 7, Kwitang, Senen, Jakarta Pusat.
Dalam konferensi persnya, kepolisian menyebut, massa perusuh bukan hanya memprovokasi aparat dan merusak fasilitas umum.
"Bahkan melukai dan mungkin menghilangkan nyawa petugas," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen M Iqbal di Kemenko Polhukam, Selasa (11/6).
Dengan tegas, Iqbal menyampaikan bahwa para petugas tidak dilengkapi dengan peluru tajam. Selain itu, sekitar 300 massa menyerang asrama polisi Petamburan, Jakarta Barat.
Iqbal juga memutar ulang video kerusuhan yang terjadi pada 21-22 Mei 2019 di sejumlah titik. Di antaranya di depan Bawaslu, Petamburan Tanah Abang, dan Slipi.
Menurut Iqbal, dalam kerusuhan tersebut para perusuh sudah menyiapkan senjata tajam dan mematikan, seperti parang, mercon roket, bom molotov, dan klewang.
SUMBER