logo
×

Minggu, 02 Juni 2019

Dokter Ungkap Alasan Pembatalan Donor Sumsum Tulang Belakang Pramono Edhie untuk Ani Yudhoyono

Dokter Ungkap Alasan Pembatalan Donor Sumsum Tulang Belakang Pramono Edhie untuk Ani Yudhoyono

DEMOKRASI - Staf dokter yang menangani kondisi kesehatan mantan Ibu Negara Ani Yudhoyono, Dokter Terawan Agus memberikan alasan soal donor sumsum tulang belakang yang rencananya akan diberikan oleh Pramono Edhie Wibowo.

Dilansir oleh Kompas TV, Dokter Terawan mengatakan memang sebelumnya ada upanya donor tulang sumsum belakang yang akan diberikan untuk Ani.

Namun, rencana tersebut belum terealisasi karena perjalanan penyakit dari Ani, Sabtu (1/6/2019).

"Itu semua karena menyangkut perjalanan terapi dan perjalanan penyakitnya," ujar Dokter Terawan

"Kalau perencanaannya sesuai artinya sesuai dengan schedule, jadwal yang baik ya tentunya itu bisa diberikan donornya, namun perjalan penyakit yang tidak memungkinkan untuk dilangsungkan pendonoran," tambahnya.



Diberitakan sebelumnya, anak Ani Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sempat membenarkan bahwa Pramono Edhie menjadi pendonor sumsum tulang belakang, Rabu (27/3/2019).

Saat itu, Pramono Edhie dinilai memiliki 8 kesamaan parameter darah yang dibutuhkan untuk transplantasi sumsum tulang belakang.

"Yang pasti, delapan parameter darah yang dibutuhkan dokter ada di adik Ibu Ani Yudhoyono," ujar AHY, Rabu (27/3/2019) pada Kompas.com.

Namun, hingga Ani Yudhoyono meninggal dunia pada Sabtu (1/6/2019), sumsum tulang belakang tersebut belum jadi didonorkan.

Diketahui, Ani Yudhoyono dinyatakan meninggal dunia pada Sabtu (1/6/2019).

Berdasarkan informasi yang diterima oleh TribunWow.com, Ani Yudhoyono meninggal pada pukul 11.50 waktu setempat, di Rumah Sakit National University Hospital, Singapura.

Sebelum dinyatakan meninggal dunia, Ani sempat dinyatakan kritis sejak Kamis (30/5/2019) malam.

Diketahui, Ani Yudhoyono mengidap kanker darah dan dirawat sejak Februari 2019.

SUMBER
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: